Disdik Jamin Program Smart Digital School dan Akhlakul Karimah Bakal Menelorkan Pelajar Hebat

oleh -54 views
https://seputarmadura.com/wp-content/uploads/2019/07/Disdik-Jamin-Program-Smart-Digital-School-dan-Akhlakul-Karimah-Bakal-Menelorkan-Pelajar-Hebat.jpg
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Bambang Irianto

Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 5 Juli 2019- Pada tahun ajaran baru 2019-2020, siswa mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bakal diterapkan Program Smart Digital School yang diimbangi dengan pendidikan akhlakul karimah.

“Dua program itu dijadikan satu paket selama menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM). Kami jamin dengan masuknya digital dan akhlakul karimah dalam dunia pendidikan bakal menelorkan pelajar hebat,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Bambang Irianto, Jumat (5/7/2019).

Kehadiran dua program tersebut, kata Bambang, siswa nantinya tidak hanya dituntut melek teknologi. Namun juga akan dicekoki bagaimana memanfaatkan teknologi itu ke arah yang baik atau positif.

“Siswa akan diberikan bekal akhlakul karimah yang cukup dalam menghadapi dunia digital tersebut. Kami ingin siswa tidak hanya sebatas menguasai teknologi, tapi juga dibekali akhlakul karimah untuk memfilter pemanfaatannya. Sehingga, digital yang hadir di sekolah dan digunakan siswa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” tutur mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Cipta Karya ini.

Bahkan, Bambang juga menjamin siswa tetap aman dari penggunaan digital seperti internet. Karena telah ada pendidikan akhlak yang sudah diterima siswa. Sehingga ini mnejadi bekal untuk mendorong siswa semakin baik.

“Jadi, target kami pada penerapan dua program itu, yakni menyiapkan akhlak siswa untuk menuju digital school,” tukasnya.

Oleh karenanya, dari rancangan program smart digital school dan akhlakul karimah, kemudian muncul tagline ‘Safety for Internet Go to School’ dan ‘Safety Akhlak Go to School’.

Sebagaimana diketahui, program smart digital school menggunakan teknologi, namun berbasis offline, bukan online.

Laju teknologi itu, lanjut Bambang, tidak bisa dibendung. Justru harus dikenalkan dan siswa harus bisa memahami, kemudian diberi bekal supaya tidak menyalahgunakan kepada hal-hal yang tidak baik.

“Bekal itu akan membuat siswa mengerti cara menggunakan teknologi digital yang tepat. Misalnya untuk kepentingan belajarnya. Kalau di sekolah diberi pendidikan akhlak memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar,” pungkasnya. (Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.