Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 21 Februari 2017- Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur memperkirakan nilai kerugian para petani akibat banjir bandang yang menerjang lima kecamatan mencapai miliaran karena rusaknya tanaman pangan dan hortikultura tersebut.
”Laporan perkiraan kerugian petani akibat banjir bandang tersebut sudah kami terima dari UPT, Camat dan Kepala Desa setempat,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Habe Hajat di Sumenep, Selasa (21/2/2017).
Banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten paling timur Madura ini. Berdasarkan laporan, banjir tersebut terjadi di Kecamatan Dungkek 97 hektare, Kecamatan Batang-batang 58 hektare, Kecamatan Batuan 45 hektare, menyusul Kecamatan Lenteng 40 hektare dan Kecamatan Saronggi sekitar 6 hektare.
Selain itu, luas lahan tanaman jagung rusak berat mencapai 17 hektare, tanaman padi rusak berat sekitar 57 hektare dan lahan tanaman bawang merah rusak berat seluas 4 hektare. Ada juga lahan tanaman kedelai yang mengalami kerusakan akibat terendam banjir tetapi masih dalam proses pendataan.
“Kerugian terbesar lebih banyak di tanaman padi. Terlebih harga komoditas tersebut saat ini cukup bagus,” ujarnya.
Untuk kerugian petani di Kabupaten Sumenep, Habe mengaku belum bisa memprediksi karena Dispertahortbun hanya mengirimkan data luas lahan tanaman padi yang rusak akibat banjir bandang yang melanda daerah itu pada Januari hingga Februari 2017.
“Lahan tanam padi yang paling parah terbesar di Kecamatan Batuan di Desa Patean lantaran tanggul jebol itu,” kata Habe menyebutkan.
Ia menegaskan, seluruh lahan tanaman padi, jagung, kedelai dan bawang merah di Kabupaten Sumenep, sudah dilaporkan ke Dinas terkait di Provinsi Jawa Timur.
“Kami sudah laporkan ke pusat. Tinggal menunggu apa program yang diberikan sebagai pengganti kerugian petani,” pungkasnya.(Fik/Nita)