Seputarmadura.com, Sumenep, Sabtu 21 Maret 2020- Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, layaknya kawasan Nusantara. Kenapa begitu?, karena di kabupaten ini memiliki 126 pulau dan salah satu pulau menyimpan kawasan wisata bertaraf internasional.
Tidak hanya pantai dan hamparan pasir putih saja yang bisa memikat para wisatawan. Tapi kandungan oksigennya juga dapat dinikmati. Bisa dikatakan wisata awet muda yang berada di salah satu pulau, tepatnya di Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek.
Penyebutan pulau awet muda sangatlah tepat untuk kawasan wisata ini, karena kandungan oksigen disana bisa membuat penduduk setempat rata-rata usianya diatas 100 tahun.
Pulau Gili Iyang menambah rentetan kawasan wisata di Kabupaten Sumenep, yang layak untuk dinikmati. Bukan hanya masyarakat setempat yang mengakui kandungan oksigennya sangat bagus, tapi sudah melalui beberapa tes udara oleh lembaga terkait.
Pulau tersebut terkenal dengan kadar oksigen tertinggi di dunia, yakni 21,5 persen. Berdasarkan penelitian Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jawa Timur, kadar oksigen di Pulau Gili Iyang lebih tinggi dari kadar oksigen rata-rata yang sebesar 20 persen.
Saat ini, Pulau Gili Iyang disebut sebagai pulau dengan kandungan oksigen paling bersih di Indonesia. Bahkan, dinobatkan sebagai pulau di Indonesia dengan kadar udara terbersih nomor dua di dunia setelah Yordania.
Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Bambang Irianto, menjelaskan, kadar oksigen yang ada di Pulau Gili Iyang hingga kini masih terjaga kebersihannya dengan baik, karena diperoleh dari kelestarian alam yang terawat dan tidak terkena polusi.
“Kelestarian flora selalu dijaga oleh masyarakat di Gili Iyang. Sehingga menghasilkan oksigen yang banyak dan bersih. Disana hampir tidak ada asap kendaraan. Kalaupun ada, sangat minim,” tuturnya.
Untuk menuju ke Pulau Awet Muda itu, kata Bambang, sangatlah mudah dan murah. Karena setiap hari transportasi umum mulai roda empat hingga perahu selalu siap atau stand bye guna mengantarkan wisatawan ke pulau tersebut.
Gili Iyang sangat sesuai sebagai wisata untuk keluarga. Untuk mencapai ke Gili Iyang tidak perlu mengeluarkan budget yang dalam. Untuk menuju ke Gili Iyang, wisatawan menuju ke Pelabuhan Dungkek, Sumenep.
Banyak mobil penumpang umum yang ada setiap saat dari kota Sumenep menuju Pelabuhan Dungkek. Tarifnya sekitar Rp 30.000. Tapi bila menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, pengunjung bisa menitipkannya di rumah warga tak jauh dari Pelabuhan Dungkek. Soal keamanan, terjamin.
“Di pelabuhan juga dekat dengan Mapolsek Dungkek. Dari pelabuhan Dungkek menuju Gili Iyang sudah banyak perahu motor milik nelayan yang menunggu kedatangan para wisatawan,” urainya.
Tarif untuk reguler hanya Rp 20.000 per orang. Bila datang bersama rombongan, pengunjung bisa menyewa perahu. Tarif perahu pulang-pergi sekitar Rp 500.000 dengan kapasitas perahu maksimal 30 orang. Tapi untuk rombongan kecil bisa menyewa perahu yang ukurannya lebih kecil, sekitar Rp 200.000.
Waktu tempuh dari pelabuhan Dungkek ke Pulau Giliyang antara 45 menit sampai 60 menit dalam kondisi cuaca normal. Tiba di Gili Iyang, Anda tinggal menyewa kendaraan di kawasan pelabuhan untuk menuju titik oksigen terbaik di Desa Bancamara. Bila pengunjung merasa punya banyak waktu untuk tinggal, maka pengunjung bisa bermalam di homestay yang menjadi satu dengan pemilik rumah.
Pemilik rumah akan menyiapkan pula sarapan pagi, bila menginap. Namun untuk keperluan kuliner, warga juga sudah menyiapkannya, meskipun belum ada kuliner istimewa di desa tersebut. Selama berada di Gili Iyang, pengunjung bisa menuju sejumlah destinasi wisata lainnya, seperti ke goa di tepian pantai Gili Iyang. Ada sejumlah goa yang bisa dikunjungi wisatawan. Ada 7 goa di Desa Banra’as dan 3 goa di Desa Bancamara. (Yan/Nit)