Seputarmadura.com, Sumenep, Sabtu 3 Desember 2016- Rumah tahanan Negara (Rutan) kelas II-B Sumenep, Madura, Jawa Timur, kian “Menjerit” soal kelebihan penghuni. Pada tahun ini jumlah warga binaan Rutan Sumenep mencapai 162 orang.
“Bagaimana tidak menjerit, jumlah penghuni rutan sudah melebihi 100 persen dari ketentuan,” terang Kepala Rutan Sumenep, Ketut Akbar, Sabtu (3/12/2016).
Ia menuturkan, sesuai ketentuan standar Hak Asasi Manusia (HAM), penghuni rutan Sumenep mestinya 91 orang. Namun yang ada sekarang mencapai 162 warga binaan.
“Kami sudah mengusulkan adanya keluasan ruang hunian bagi penghuni rutan ke kementerian, tertanggal 17 September kemarin,” paparnya.
Dari 162 penghuni rutan Sumenep itu, sebagian besar merupakan pelaku tindak pidana penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, narkoba dan korupsi.
“Untuk kasus korupsi ada sekitar empat orang. Tiga diantaranya masih berstatus titipan dari Kejaksaan Negeri Sumenep,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk pembinaan terhadap warga binaannya diperlakukan sama. Bahkan, mereka juga diajari soal kerajinan tangan agar tidak jenuh dan menghindari upaya melarikan diri.
“Jadi kami tidak mengkhususnya napi narkoba. Pembinaannya sama,” pungkasnya.(Nita)
