Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 24 Maret 2017- Peminat Kartu Asuransi Nelayan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpantau masih rendah. Itu dibuktikan dengan data yang ada di Dinas Perikanan Sumenep, bahwa dari 43 ribu hanya 14 ribu nelayan atau 35 persen saja yang memegang Kartu Asuransi Nelayan.
“Kami masih melakukan penelusuran penyebab rendahnya peminat kartu asuransi nelayan itu. Tapi, petugas kita terus memberikan pemahaman agar nelayan di Sumenep mengantongi kartu asuransi tersebut,” terang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Arif Rusdi, Jumat (24/3/2017).
Menurut dia, kartu asuransi nelayan ini sangat bermanfaat bagi nelayan. Seperti halnya ketika terjadi kecelakaan laut, yang bersangkutan akan mendapat santunan.
“Adanya kartu asuransi nelayan ini, menunjukkan kalau pemerintah telah benar-benar memperhatikan nasib para nelayan,” ujarnya.
Ia mengakui sebenarnya menjadi peserta asuransi nelayan gampang-gampang sudah. Karena syarat untuk mendapatkan kartu asuransi nelayan itu diawali dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang tercantum pekerjaannya sebagai nelayan.
“Status pekerjaan sebagai nelayan menjadi syarat utama untuk mendapatkan Kartu Nelayan. Setelah itu baru melakukan pengurusan menjadi peserta Asuransi tersebut,” paparnya.
Arif Rusdi melihat bahwa sebagian besar nelayan di Sumenep masih terkesan malu mencantumkan profesinya di KTP. Sehingga ini menjadi kendala belum tercovernya nelayan Sumenep secara keseluruhan dalam kepemilikan Kartu Asuransi Nelayan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap agar para nelayan tidak malu mencantumkan status pekerjaannya di KTP, agar mudah memperoleh Kartu Asuransi Nelayan.
“Kami terus memberikan pemahaman kepada para nelayan termasuk pencantuman status pekerjaannya di KTP,” ungkapnya.
Sesuai data tercatat sekitar 29 ribu dari 43 ribu nelayan di Sumenep yang belum mendapatkan Kartu Asuransi Nelayan.(Nita)
