Rencana Pembangunan PLTRL di Sumenep Gagal

oleh -208 views
Rencana Pembangunan PLTRL di Sumenep Gagal

Seputar Madura, Sumenep 18 Agustus 2016- Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk membangun pembangkit listrik tenaga rumput laut (PLTRL) hanyalah isapan jempol belaka. Buktinya, prgram yang sangat dinanti masyarakat guna untuk menerangi daerah Kepuluan itu gagal dilaksanakan.

Kepala Kantor Energi Sumber Daya dan Meneral (ESDM) Sumenep Abd Kahir mengatakan, rencana pemabangunan PLTRL dipastikan tidak akan terlaksana.

”Rencana itu gagal,” katanya, Kamis (18/8/2016).

Mantan Kabag Humas dan Protokoler Setkab Sumenep itu mengatakan, salah satu faktor tidak terlaksananya rencana tersebut disebabkan kare di Sumenep belum ada masyarakat yang membudidayakan jenis rumput laut yang bisa dijadikan bahan baku energy terbarukan.

Jenis rumput laut yang bisa dijadikan sebagai bahan baku energy itu adalah rumput laut jenis Laminaria SP. Jenis rumput laut itu biasanya ditanam dikedalaman 10 meter dengan jumlah produksi 1000 ton setiap hektarnya. Sementara jenis rumput laut yang biasa dibudidayakan oleh petani, adalah rumput laut jenis Eucheuma Cottoni. Jenis rumput laut itu siatnya untuk konsumsi.

Selain itu lanjut Kahir, rumput laut termasuk salah satu kebutuhan pangan. Sehingga, apabila rencana tersebut dipaksakan otomatis akan berimbas kepada hasil produksi semakin minim. Sementara permintaan rumput laut secara nasional kedepan diprediksi akan semakin meningkat.

”Itu tidak diperbolehkan, karena ada kebijakan nasional. Itu yang membuat dilemitis,” tegasnya.

Proyek PLTRL merupakan investasi dari salah satu investor dari belanda. Jika terealisasi, investasi untuk PRTL sangat besar yakni 100 euro. Diprediksi nanti pembangkit listrik itu akan menghasilkan litrik sebesar 100 mega wat.

Beberapa waktu lalu Pemerintah Daerah bersama EDMS Sumenep telah menjalin kerjasama dengan salah satu investor dari belanda. Bahkan salah satu investro telah melakukan survei lokasi yang bakal dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut jenis Laminaria SP itu. Salah satunya di perairan Gili Genting, dan Perairan Pulau Raas.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari mengatakan, sejak awal dirinya psimis rencana tersebut akan terealisasi. Karena tidak satupun masyarakat yang membudidayakan rumput laut yang bisa dijadikan bahan baku energy.

Bahkan Politisi PPP itu khawatir jenis rumput laut itu bisa dibudidayalan secara massal oleh masyarakat. Karena selain jenis itu masih baru, juga pangsa pasarnya masih belum jelas. Sehingga apabila dibudidayakan, masyarakat khawatir akan mengalami ketugian yanh cukup tinggi.

”Secara umum jensi rumput laut di Sumenep hanya untuk konsumsi, bukan untuk energy,” katanya. (Jd)

No More Posts Available.

No more pages to load.