Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 22 Juni 2020- PT. Tanjung Odi, sebuah perusahaan rokok yang beroperasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tetap melakukan produksi meskipun menjadi penyumbang klaster baru Covid-19.
Perusahaan ini menjadi klaster baru penyebaran virus corona, setelah beberapa karyawannya dikabarkan positif terpapar virus yang pertama menyebar di Wuhan, China.
Meskipun karyawannya ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, ternyata perusahaan tersebut hingga saat ini tetap beroperasi.
“Iya. Sampai sekarang kami tetap beroperasi sebagaimana biasanya,” ujar Ricky Cahyo, Pejabat Sementara (Pjs) Kasi Personalia General Affair (PGA) PT Tanjung Odi, Senin, 22 Juni 2020.
Bahkan, Ricky membantah jika perusahaannya menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab, pihaknya telah melakukan tes cepat atau rapid test terhadap semua karyawannya sebelum masuk kembali pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H atau lebaran 2020.
“Sekitar tanggal 3 – 5 Juni 2020, kami melakukan rapid test kepada seluruh karyawan. Nah, bagi karyawan yang dinyatakan ada masalah dengan kesehatannya langsung kami istirahatkan. Dengan catatan tetap menerima gaji pokok,” paparnya.
Untuk itu, kata Ricky, manajemen perusahaan memutuskan tetap beroperasi. Karena tidak ada kaitannya. Pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan secara benar, termasuk rapid test secara mandiri sebelum karyawan kembali bekerja setelah libur lebaran.
“Kami pastikan yang sudah dinyatakan positif tidak akan menularkan kepada karyawan lainnya. Sebab, sebelum masuk kembali itu yang bermasalah dengan kesehatannya kita istirahatkan dulu,” terangnya.
Dan, Ricky juga berharap agar tidak dilakukan penutupan. Salah satunya karena perusahaan tersebut menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat.
“Perusahaan kami adalah industri padat karya. Banyak yang bergantung pada kami, ya dari segi ekonomi. Kalau kami ya tetap beroperasi. Semoga saja tidak ada penutupan,” pintanya.
Ricky mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Sumenep dan Tim Gugus Covid-19. Termasuk ketika ada arahan, selalu diikuti sehingga perusahaan tetap berjalan dan bisa menghidupi karyawan.
“Selama pandemi Covid-19 ini, kami selalu menerapkan standarisasi operasi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tuturnya.
Sekedar informasi, jumlah positif Covid-19 di Sumenep per hari ini mencapai 35 orang dan delapan diantaranya dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia. (Nit/Ani)