Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 24 November 2016- Sebanyak 8 orang warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, terdeteksi bakal ikut aksi lanjutan soal kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada tanggal 25 November dan 2 Desember 2016.
“Kita sudah mendeteksi ke-8 orang itu. Dan langsung dilakukan pendekatan secara intensif dengan memberikan pemahaman dan pengertian,” kata Kapolres Sumenep, AKBP H. Joseph Ananta Pinora, saat jumpa pers, Kamis (24/11/2016).
Menurut Kapolres, upaya pendekatan kepada 8 warga Sumenep itu akhirnya membuahkan hasil. Informasi yang diterimanya pada sore ini, dipastikan mereka mengurungkan niatnya untuk berangkat ke Jakarta, ikut aksi besok.
“Mudah-mudahan tidak berubah lagi dan mereka benar-benar mengurungkan niatnya berangkat ke Jakarta, ikut aksi lanjutan soal Ahok,” harapnya.
Meski ada kepastian, namun jajaran Polres Sumenep tetap secara intens melakukan pendekatan keseluruh elemen masyarakat diwilayah setempat.
“Kami ingin memastikan dan menciptakan wilayah Sumenep, tetap kondusif,” terangnya.
Selain itu, Kapolres juga mengungkapkan, pihaknya telah menyebarkan surat himbauan kepada semua organisasi masyarakat (ormas), pondok pesantren (ponpes) dan para ulama di Sumenep.
“Kami meminta agar masyarakat Sumenep tidak berangkat ke Jakarta dan menghormati proses hukum terhadap Ahok, yang telah dilakukan oleh Polri,” ujarnya.
Bahkan, warga Sumenep juga diminta tidak terpengaruh atau terprovokasi atas isu-isu yang belum benar adanya. Namun Kapolres mengajak warga melakukan gerakan positif berupa doa bersama dan istighatsah.
“Mari kita ciptakan situasi yang aman dan kondusif, demi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pintanya.
Kapolres memastikan hingga sore ini (24/11/2016), tidak ada masyarakat Sumenep yang akan berangkat ke Jakarta.
“Kita pastikan tidak orang Sumenep yang berangkat ke Jakarta,” tegasnya.(Nita)
