Paman dan Ponakan di Sumenep Dibacok Gerombolan Disebelah Utara Polsek Kota

oleh -158 views
Paman dan Ponakan di Sumenep Dibacok Gerombolan Disebelah Utara Polsek Kota
Korban Pemabacokan dan Pengeroyokan di RSUD Sumenep

Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 22 Januari 2017- Sebanyak tiga warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang masih satu keluarga terdiri dari paman dan dua keponakan menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh segerombolan pengamen di depan masjid jamik atau sebelah utara Polsek Kota stmepat, Minggu (22/1/2017) sekira pukul 03.00 Wib.

Akibat kejadian itu, ketiga korban yang semuanya warga Kecamatan Kota Sumenep yakni Lukman Efendi (30) warga Kacongan, mengalami 2 luka bacok di bagian pinggang sedalam 10 cm dan panjang 5 cm. Kemudian Achmad Zaky Tamimi (21) warga Kelurahan Pajagalan, mengalami luka memar disekujur tubuhnya; dan Rizal (21) warga Desa Parsanga, luka lecet dibagian pipi dan telinga.

“Saat ini ketiga korban masih dirawat diruang UGD Rumah Sakit dr. H. Moh. Anwar Sumenep,” terang Hozaima orang tua Achmad Zaky Tamimi, Minggu (22/1/2017).

Kronologis kejadiannya, pada waktu itu  Achmad Zaky Tamimi dan Rizal mau makan di depan Masjid Jamik, namun tiba-tiba salah seorang pedagang nasi bernama Nasrah menegurnya dengan bahasa kasar dan menantang. Tidak terima ditegur Ahcmad Zaky Tamimi, langsung pulang dan kembali bersama pamannya (Lukman Efendi, red).

“Namun sebelum turun dari sepeda motor, Zaky dan pamannya langsung diserang puluhan orang yang diduga pengamen yang sengaja di undang oleh Nasrah dan menantunya Rudi,” paparnya.

Terjadilah pengeroyokan terhadap Rizal, Achmad Zaky Tamimi dan Lukman Efendi. Kemudia beberapa pelaku langsung mengambil celurit dan perkakas yang ada di dalam mobil bernopol M 873 A.

“Ada sekitar 20 orang yang mengeroyok anak saya hingga babak belur dan adik saya mengalami luka bacok, kini harus di rawat di RSUD Moh. Anwar,” tukasnya menceritakan.

Ia menerangkan, pada saat kejadian sempat salah seorang pelaku ditangkap polisi, akan tetapi justru dilepas. Tidak hanya itu saja, mobil bernopol M 873 A juga dilepas oleh petugas, padahal pada saat itu ada anggota provost Polres Sumenep.

“Entah kenapa kok polisi melepas mobil yang dipakai pelaku. Padahal ada anggota Provos Polres Sumenep di lokasi kejadian. Itu kan satu-satunya alat bukti untuk mengetahui pelaku pengeroyokan dan pembacokan. Karena celurit dan benda tajam lainnya diambil dari dalam mobil itu oleh pelaku,” ujarnya penuh amarah.

Apapun keadaannya, keluarga korban berharap polisi segera menangkap pelaku dan bersikap adil pada masyarakat kecil. “Kami harap pelaku segera ditangkap. Kami serahkan kejadian ini kepada kepolisian,” tegasnya.(Nita)

No More Posts Available.

No more pages to load.