Seputar Madura, Sumenep, Sabtu 12 November 2016- Mahalnya tubuh sehat patut dijadikan motto di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Karena sampai detik ini kabupaten dipaling ujung timur Pulau Madura hingga kini masih mengalami krisis dokter.
Jumlah dokter di Sumenep berkutat diangka 125 orang. Sungguh jauh dari kalimat ideal, mengingat penduduk Sumenep diatas satu juta jiwa.
“Kami akui dokter disini (Sumenep, red) bertahan 125 orang selama tiga tahun terakhir ini. Jauh dari ideal, ” terang Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Fatoni, Sabtu (12/11/2016).
Ia menuturkan dengan kondisi letak geografis terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan, kekurangan dokter semestinya segera dipenuhi.
“Sudah lama kita mengajukan rekrutmen tenaga dokter, tapi tidak kunjung terpenuhi, ” paparnya.
Saat ini dari 125 dokter itu terbagi di 30 puskesmas dan si rumah sakit daerah (RSD) dr H. Moh. Anwar Sumenep.
“Kalau berbicara ideal tiap puskesmas seharusnya ada tiga sampai empat dokter terdiri dari umum dan spesialis. Sekarang yang ada cuma satu sampai dua dokter di puskesmas, ” ujarnya.
Bahkan di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar juga masih kekurangan beberapa dokter spesialis. Seperti dokter spesialis paru, spesialis anistesi, spesialis bedah ortopedi, dan spesialis bedah mulut.
Sehingga jika ada kasus-kasus yang membutuhkan salah satu dokter spesialis tersebut, mau tidak mau harus dirujuk ke rumah sakit di luar Sumenep.
“Ini tantangan bagi kami mencari jalan keluar agar kebutuhan dokter di Sumenep dapat segera terpenuhi,” pubgkasnya. (Nita)