Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 6 Mei 2020- Salah satu kesenian dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang hampir dilupakan namun sekarang mulai ditampilkan kembali adalah Tari Topeng.
Seni topeng merupakan bentuk kesenian teater rakyat tradisional yang paling kompleks dan utuh. Hal tersebut disebabkan dalam kesenian topeng mengandung unsur cerita, unsur tari, unsur musik, unsur pedalangan dan unsur kerajinan, sehingga bentuk kesenian ini, dianggap paling pas untuk digunakan sebagai media dakwah dengan tanpa menghilangkan unsur hiburannya yang kental dengan aroma kerakyatan.
Bentuk kesenian ini, dianggap paling pas untuk digunakan sebagai media dakwah dengan tanpa menghilangkan unsur hiburannya yang kental dengan aroma kerakyatan. Khusus di Sumenep Madura, seni topeng yang dikenal dengan Topeng Dalang Madura ada 2 versi, yaitu versi Salopeng dan versi Kalianget.
Awal masuknya Topeng Dalang ke keraton dibawa ke Madura oleh Adipati Wiraraja, seorang pangeran dari kerajaan Hindu Singasari di Jawa Timur, dikirim ke Sumenep oleh Raja Kertanegara sekitar tahun 1270.
Topeng Dalang ini saat dimainkan diiringi dengan klenengan yang dimainkan oleh Nayogo. Kesenian tradisionl Suemenep ini juga sering dipentaskan di TMII dan TIM bahkan juga dipentaskan di berbagai negeri, diantaranya Belgia, Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat. Selain untuk dipentaskan, keserian ini juga sering ditampilkan saat ada ruwat (rokat).
Namun dari sekian pertunjukan Topeng Dalang yang masih ada di wilayah Kabupaten Sumenep, ada salah satu pertunjukan Topeng Dalang yang masih eksis dan unik pada bentuk dan gaya pertunjukannya. Setiap seniman Topeng Dalang memiliki berbagai motivasi-motivasi yang menjadikan bentuk dan gaya di masing-masing daerah berbeda.
Perbedaan gaya tersebut dapat dilihat dari gerak, iringan, tekstur tokop/topeng dan tata busana. Bentuk dan gaya pertunjukan yang masih berpegang teguh pada tradisi terdapat pada Sanggar Topeng Dalang Budi Sasmito Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget. Sementara Topeng Dalang pada umumnya semakin hari semakin surut pertunjukannya.
Adapun aksesoris yang dibutuhkan para pemain meliputi, Taropong, Sapiturung, Ghungseng, Kalong (kalung) Rambut dan Badung, sedangkan untuk pemeran wanita, aksesoris tambahan berupa, Sampur, Kalung Ular, Gelang dan Jhamang.
Tari Topeng Dalang ini sekarang kerap tampil untuk menyambut para tamu yang datang. Bukan itu saja jika ada festival yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Sumenep Tari Topeng Dalang menjadi salah satu suguhan kepada para penonton utamanya masyarakat Sumenep sendiri.
Untuk melestarikan warisan budaya Tari Topeng Dalang Sumenep menjadi tugas generasi milenial Madura agar belajar mengenal dan tahu tentang Tari Topeng Dalang. Kalau bukan yang muda, siapa lagi. Yuk kita jaga dan lestarikan Tari yang sudah lama ada di Sumenep ini. (Yan/Nit)