Seputarmadura.com, Sumenep, Sabtu 25 Mei 2024– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, menggelar festival Tan Pangantanan yang diikuti oleh siswa perwakilan TK, SD dan 20 Kecamatan, yang ada di daratan dan Kepulauan Kabupaten Sumenep. Sabtu, 25 Mei 2024.
Dalam sambutannya Wakil Bupati menyampaikan, Tan Pangantanan merupakan tradisi budaya Kabupaten Sumenep yang perlu dilestarikan, kebudayaan tak benda ini merupakan peninggalan para leluhur, karena ada sejak 1574 M yang terkenal dengan Dek Nondek Neknong.
“Dek Nondek Neknong mempunyai arti menundukkan, yang mengajarkan kepada anak-anak kita agar selalu menjadi anak yang tawaddu’ dan menghormat kepada orang yang lebih tua,” katanya.
Menurutnya, di dalam lagu Dek Nondek Neknong tersebut ada kalimat Mon Tak Nondek Jege Jeggur, yang artinya kalau tidak menunduk atau rendah diri maka akan disisihkan oleh masyarakat.
“Maka dalam acara pagi hari ini, kita mengajarkan unsur pendidikan kepada anak-anak kita, kemudian kerukunan dan Ketauladanan,” ujarnya.
Selain itu ia menyampaikan, tujuan diadakannya Tan Pangantanan selain untuk melestarikan budaya daerah, juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Sumenep
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat, karena festival ini juga menggerakkan para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Sumenep,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra menyampaikan bahwa Tan Pangantanan merupakan kegiatan yang masuk dalam Calender Sumenep of Event 2024.
Kegiatan ini, merupakan program Pemerintah Kabupaten Sumenep yang bertujuan, untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata, serta dalam rangka melestarikan dan meningkatkan kecintaan terhadap budaya daerah.
“Sehingga Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, menggelar festival Tan Pangantanan dengan tema Ngopeni Nen Maenan Kona,” ungkapnya.
Selain itu, tujuan dari dilaksanakannya festival Tan Pangantanan jenjang TK dan SD tahun 2024 ini, untuk meningkatkan program pariwisata yang nantinya diharapkan dapat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat kabupaten Sumenep.
“Selain memperkenalkan budaya daerah sejak dini kepada anak didik, kegiatan ini untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Ifa/Hen)