Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 17 Januari 2019- Setiap akhir tahun tepatnya bulan Desember, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, selalu mengalami inflasi.
“Dilihat trend musiman setiap bulan Desember selama empat tahun terakhir (2015- 2018) Sumenep terjadi inflasi, masing-masing 0,77 persen, 0,53 persen, 0,43 persen dan 0,51 persen. Bulan Desember 2015 merupakan inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,77 persen. Sedangkan inflasi terendah pada bulan Desember 2017 sebesar 0,43 persen,” kata Syaiful Rahman, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Kamis (17/1/2019).
Untuk inflasi Sumenep pada bulan Desember 2018 sebesar 0,51 persen. Laju inflasi ini dibawah Jawa Timur dan Nasional. Inflasi Jawa Timur inflasi sebesar 0,60 persen dan Nasional sebesar 0,62 persen.
“Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi dan satu kelompok relatif stabil,” ujarnya.
Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan Desember 2018 di Sumenep, lanjut Syaiful, menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau.
“Hal ini mendorong terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,24 persen yaitu dari 130,11 pada bulan November 2018 menjadi 130,78 pada bulan Desember 2018. Inflasi Desember 2018 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2017,” urainya.
Ia memaparkan, kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,86 persen, diikuti oleh kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen, kelompok makanan jadi,minuman,rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,06 persen, inflasi terendah terjadi pada kelompok perumahan,air,listrik dan bahan bakar sebesar 0,03 persen.
“Sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Dan kelompok transpor, komunikasi, dan Jasa keuangan relatif stabil,” paparnya.
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Sumenep bulan Desember 2018 ialah telur ayam ras, bawang merah dan daging sapi. Sedangkan komoditas utama yang menghambat inflasi ialah bawang putih, cumi-cumi dan bandeng/bolu.
“Laju inflasi tahun kalender Sumenep di bulan Desember 2018 mencapai 2,82 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender di bulan Desember 2017 sebesar 3,40 persen, dan juga lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender di bulan Desember 2018 Jawa Timur sebesar 2,86 persen serta Nasional sebesar 3,13 persen,” tukasnya. (Nit)