Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 21 Desember 2016- Hasil survey atau kunjungan lapangan yang dilakukan Tim di Dinas Peternakan (Disnak) Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama perwkailan Anggota DPRD setempat, rekanan pelaksana, LSM, Wartawan dan tokoh masyarakat, bahwa bantuan sapi untuk dua lokasi di Kecamatan Rubaru dan Ambunten, sangat layak dan sesuai spek.
Bantuan sapi yang dikabarkan kurus ternyata tidak benar. Karena hasil pengecekan lapangan terhadap bantuan yang sudah diterima penerima manfaat, melebihi ketentuan.
“Dari dua kecamatan itu, sapi bantuan dari Disnak sudah sesuai spek yakni 110 sampai 111 cm. Bahkan ada yang melebihi spek yakni sampai mencapai 115 cm. Itu dari hasil pengukuran yang dilakukan tim di lapangan,” terang Kepala Disnak Sumenep, Arief Rusdi, Rabu (21/12/2016).
Ia menuturkan, bantuan sapi tersebut bersumber dari program pokok pikiran (POKIR) yang jumlahnya empat ekor untuk satu kelompok masyarakat.
“Penyaluran sapi bantuan POKIR memang 4 ekor yang disalurkan kepada penerima manfaat. Jadi tidak ada masalah terkait jumlah pemberian bantuan sapi tersebut,” tukasnya.
Rusdi memaparkan, ada dua program pengadaan sapi yang sumbernya berbeda-beda, yakni dari POKIR dan DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Untuk program POKIR merupakan program Dewan yang lewat dinas dengan bantuan sapi 4 ekor. Sedangkan yang DBHCHT bantuan sapi 5 ekor kepada masing-masing kelompok masyarakat.
“Memang tidak sama jumlah bantuan sapi di Dinas Peternakan,” paparnya.
Sementara Kabid Budidaya dan Pengembangan Ternak Dinas Peternakan Sumenep, H. Moh. Fajar, SP. menjelaskan, bantuan di Disnak itu untuk POKIR sebesar Rp4 miliyar lebih, dan dari DBHCHT senilai Rp2,9 milyar,
“Kami sudah menyalurkan bantuan itu secara keseluruhan kepada kelompok di sejumlah kecamatan,” ujarnya.
Fajar mengungkapkan, untuk kelompok penerima di program POKIR cukup banyak. Sementara yang DBHCHT sebanyak 145 ekor sapi yang penyakurannya dibagi dua tahap, tahap pertama 55 ekor dengan 7 Kecamatan dan tahap kedua sebanyak 90 ekor di 9 kecamatan.
“Kami berharap masyarakat penerima bantuan agar merawat dan memelihari sapi itu secara baik, agar bisa tumbuh dengan besar sehingga secepatnya dapat beranak pinak,” pintanya.
Disisi lain, Anggota DPRD Sumenep yang ikut survey, Indra Wahyudi menegaskan, bahwa hasil survey yang dilakukannya bersama tim Disnak, tidak ditemukan sapi kurus. Justru sapi yang merupakan bantuan POKIR sudah layak dengan kondisi tubuh gemuk.
“Saya sendiri sudah mengecek ke penerima bantuan sapi. Ternyata sapinya gemuk kok, tidak kurus. Ini menandakan tidak ada masalah terkait bantuan sapi di Dinas Peternakan,” pungkasnya.
Indra yang merupakan Anggota Komisi III DPRD Sumenep ini juga mengakui jika survey tersebut dilakukan guna mengecek kelayakan sapi yang diterima oleh kelompok masyarakat.
“Sekali lagi hasil survey memastikan kalau bantuan sapi sudah layak,” ujarnya menambahkan.
Menurutnya laporan warga soal bantuan sapi Disnak tidak sesuai spek yakni kecil dan kondisinya kurus, terbantahkan sudah. “Kita turun langsung kok. Ternyata sapi bantuan itu gemuk. Ya mungkin asupan makanan sudah baik,” jelasnya.(Nita)