Guru Sering Bolos, SDN Sepanjang V di Sumenep Disegel Warga

oleh -124 views
SDN Sepanjang V di Sumenep Yang Disegel Warga

Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 26 November 2018- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sepanjang V, Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, disegel warga.

Sekolah tersebut disegel sebagai bentuk protes masyarakat terhadap sejumlah guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang lalai terhadap tanggung jawabnya. Buktinya, mereka kerap kali bolos sekolah.

Alhasil, pada Minggu, 25 November 2018 kemarin, para warga datang ke sekolah tersebut untuk melakukan penyegelan.

“Ini karena guru PNS sering bolos. Sehingga setiap hari hanya diajarin guru honorer yang merupakan warga disini (Desa Tanjung Kiaok),” kata Moh. Ramlan, salah satu warga setempat saat dikonfirmasi via telponnya, Senin (26/11/2018).

Menurutnya, di sekolah tersebut ada sekitar dua ratus siswa dengan jumlah guru sembilan orang. Tiga orang dengan status PNS dan enam guru masih sebagai guru honorer.

Sementara, penyegelan tersebut berawal dari intruksi Kepala Desa Tanjung Kiaok, H. Sairuddin kepada Kepala Dusun di SDN V Sepanjang. Sebab, siswa setiap hari pulang pagi. Bahkan kepala sekolahnya sendiri jarang masuk. Kadang sebulan sekali baru masuk ke sekolah.

“Maka atas dasar itulah kami bersama warga yang lain melakukan penyegelan,” terangnya.

Pihaknya berharap, pemerintah daerah segera mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut. Karena apabila terus dibiarkan persoalan seperti itu, maka siswa yang akan menjadi korban dari kelalaian para guru.

Dikonfirmasi, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sumenep, Fajarisman mengaku prihatin atas aksi penyegelan SDN Sepanjang V. Sebab, penyegelan tersebut berdampak langsung pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa.

“Sebaiknya tidak usah menyegel sekolah. Tetapi carikan solusi lain. Karena kalau semua ditutup, kasihan. Anak-anak tidak bisa sekolah, kapan mau pintar. Yang belajar saja sulit apalagi tidak belajar,” tukasnya.

Sementara, ketika disinggung soal guru PNS yang sering bolos, pihaknya mengaku bukan tupoksinya. Selain itu, pihaknya juga memaklumi karena Sumenep selama lima tahun terakhir melakukan moratorium CPNS. Untuk memenuhi kebutuhan guru telah terpenuhi dengan guru honorer kategori dua (K2).

“Soal guru PNS sering bolos itu bukan tupoksi saya,” pungkasnya. (Fik/Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.