Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 27 Juli 2017- Harga garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, semakin hari semakin asin.
Masrawi, warga Karanganyar, Kalianget menuturkan, bertahun-tahun bertani garam, kali ini merasa hasilnya sangat memuaskan. Sebab, harga garam yang dia geluti selama ini harganya sudah berada di kisaran Rp 3 juta 700 ribu per ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya berada di angka Rp 550 ribu.
“Sebagai petani, kami mengharapkan harga garam tetap stabil. Terpenting petani dan pembeli tidak dirugikan,” ucapnya, Kamis (27/7/2017).
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Saiful Bahri mengaku tidak bisa memastikan harga garam masih akan terus meningkat atau justru sebaliknya. Sebab dalam pengawasannya, sampai saat ini sudah tidak ada standarisasi harga.
“Kami tidak tahu. Tapi, kami akan terus memantau perkembangannya,” katanya.
Dia mengaku harga garam naik karena masalah stok sebagai dampak anomali cuaca, sehingga para petani garam tidak maksimal memproduksinya.
“Kami sudah melihat ke lapangan, ternyata saat ini petani garam menjual hasil produksinya tidak menunggu dalam jumlah banyak, tapi sekarung atau dua karung langsung diangkat. Khawatir cair kembali karena anomali cuaca,” jelasnya.
Disinggung persoalan impor garam, pihaknya mengatakan tidak dapat memastikan. “Kemungkinan akan melakukan impor garam apabila pemasokan garam yang masih kurang,” tukasnya. (Fik/Nita)