Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 1 Desember 2016- Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama 265 pondok pesantren (Ponpes) setempat, menggelar penanaman bibit pohon di Hutan Kota Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, Kamis (1/12/2016).
Acara ini dalam rangka Pekan Penghijauan, Konsentrasi Alam (PPKA) dan Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan tema “Pohon dan Hutan Rakyat untuk Kehidupan, Kesejahteraan dan Sumber Devisa Negara”. Kegiatan tersebut dihadiri Kementerian Perhutanan, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Wakil Bupati, Ach. Fauzi, Sekretaris Daerah Sumenep, dan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) setempat.
Staf Kementerian Perhutanan, Agus Subagyo menuturkan, seribu bibit yang akan ditanam itu terdiri dari beberapa jenis. “Bibit yang siap tanam meliputi tiga jenis yakni, pohon mahoni sebanyak sebelas ribu bibit, dan pohon akasia sebanyak sebelas ribu bibit” paparnya.
Dari 265 Ponpes setiap pesantrennya mendapatkan seratus bibit dari berbagai jenis. Diharapkan dengan adanya penanaman pohon ini akan berdampak baik bagi masyarakat dan tidak hanya berkutat di pondok pesantren saja. Dengan adanya seratus bibit tersebut para santri bisa mengajak masyarakat untuk menanam pohon.
“Kalau setiap ponpes mendapatkan seratus bibit pohon, kemudian para santrinya bisa mengajak satu orang lainnya yang punya tugas menanam satu pohon, maka bisa dilipatkan gandakan hasilnya,” tukasnya.
Sementara Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan, penanaman bibit pohon tahun ini sengaja melibatkan ponpes agar proses pemeliharaan terhadap bibit yang ditanam itu bisa tumbuh dan berkembang. Sebab dari hasil pengamatan dilapangan dari pelaksanaan penanaman bibit pohon sebelumnya, ternyata sudah habis dan hanya tinggal kenangan saja.
“Kami berharap kedepan harus ada anggaran khusus untuk pemeliharaan, sehingga pohon yang di tanam tidak hanya ada saat di tanam, tapi terus dipelihara hingga besar karena manfaatnya tentu untuk anak cucu kita kelak. Apalagi budaya dan tradisi nenek moyang kita dulu juga melakukan penanaman pohon disetiap melaksanakan sebuah peristiwa penting,” pintanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Herman Poernomo, juga menuturkan bahwa akan ada evaluasi setiap bulannya. “Kalau misalkan kerjasama dengan ponpes ini benar-benar maksimal, nantinya kami akan instruksikan lagi untuk penanaman pohon di kepulauan,” ujarnya.
Kegiatan reboisasi hutan dan lahan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam bidang pembangunan kehutanan. Upaya ini harus terus dilakukan agar terwujud kondisi lingkungan yang sehat dan asri.
“Pembangunan kehutanan dilaksanakan melalui empat metode, yaitu pembangunan secara vegetatif, pembangunan sipil teknis, pembangunan sosial kemasyarakatan, dan peningkatan produktivitas lahan,” pungkasnya.
Harapnya, dengan adanya penanaman pohon ini masyarakat benar-benar terikut untuk menanam pohon dan sadar akan perlunya penghijauan didesa-desa ataupun dikota.(Fik/Nita)