Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 3 Februari 2017- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur, kekurangan anggaran untuk akreditasi puskesmas.
Kepala Dinkes Sumenep, dr. A. Fatoni, mengatakan, tahun ini anggaran yang disiapkan sebesar Rp450 juta diperuntukkan akreditasi 10 puskesmas. Namun ternyata ada penambahan 6 puskesmas lagi. Sehingga alokasi dana awal dinilai tidak cukup.
“Proses akreditasi puskesmas itu memerlukan dana sangat besar. Satu puskesmas kita anggaran senilai Rp75 juta. Nah kalau 16 puskesmas kan butuhnya Rp1 milyar lebih. Sedangkan tahun ini kami mengalokasikan hanya Rp450 juta, ” terang Kepala Dinkes Sumenep, Fatoni, Jumat (3/2/2017).
Ia mengaku akan mengajukan penambahan anggaran agar 16 puskesmas bisa melakukan akreditasi tahun ini.
“Kita upayakan secara maksimal, karena akreditasi puskesmas sangat penting. Dan tidak bisa ditunda lagi,” tukasnya.
Fatoni mengungkapkan, saat ini dari 30 puskesmas di Sumenep baru 5 (lima) yang sudah terakreditasi. Sedangkan sisanya sebanyak 25 puskesmas masih dalam proses.
“Akreditasi puskesmas kita lakukan secara bertahap, karena berkautan dengan anggaran. Kalau tahun ini 16 puskesmas bisa tuntas, ya berarti akan berjumlah 21 puskesmas yang terakreditasi, ” ungkapnya.
Ke-16 puskesmas yang dipersiapkan akreditasi tahun ini tersebar di 15 puskesmas daratan dan satu puskesmas kepulauan.
“Mudah-mudahan terealisasi semua supaya puskesmas di Sumenep tahun ini banyak yang sudah terakreditasi, ” pungkasnya.(Nita)