Dinas PUTR Sumenep Bentuk Tiga Satgas Khusus Untuk Perbaiki Infrastruktur Kota Dari Dalam Tanah Hingga Badan Sungai

oleh -18 views
oleh
Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto

Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 16 Oktober 2025– Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membentuk tiga satuan tugas (Satgas) khusus untuk memperbaiki infrastruktur kawasan kota dengan cara menyisir jantung persoalan kota dari dalam tanah hingga badan sungai.

Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, mengatakan, langkah ini sebagai upaya untuk memulihkan beberapa persoalan infrastruktur kota yang seringkali tersendat oleh sampah, genangan air, dan kerusakan jalan yang tak kunjung usai.

“Kami sudah membentuk tiga Satgas yang tugasnya bervariasi, ada yang sistem kerjanya diam-diam tapi berdampak besar. Sebanyak 28 orang mengenakan seragam khusus dan menyusuri saluran drainase di bawah jalanan kota.” tuturnya.

Menurutnya, dalam sehari, mereka bekerja dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, mengevakuasi sampah rumah tangga, limbah plastik, hingga material bangunan yang menyumbat gorong-gorong.

Mereka membersihkan jalur utama di Jalan Setia Budi, yang ternyata gorong-gorongnya penuh dengan sampah dan pasir yang menumpuk bertahun-tahun. Satgas ini tak hanya membersihkan, akan tetapi juga memetakan jalur rawan genangan untuk intervensi jangka panjang.

“Untuk Satgas Kali Marengan beranggotakan 25 personel yang bertugas menjaga kebersihan dan aliran air sungai Kali Marengan, salah satu sungai utama di kota. Mereka bekerja setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 11.00 WIB, menyusuri area padat penduduk seperti Kampung Arab hingga Geledak Rantai,” paparnya.

Berdasarkan hasil pembersihan gorong-gorong, kata Eri, sebagian besar sampah yang mereka angkat bukan dari alam, tapi dari manusia. Paling banyak itu popok bayi, pembalut, dan kantong plastik.

“Ini bukan hanya mengotori sungai, tapi juga menyebabkan pendangkalan yang mempercepat banjir saat musim hujan,” ujarnya.

Sedangkan Satgas ketiga, bertugas menutup Lobang, yang tak kalah penting menambal jalan berlubang. Tim kecil berisi sembilan orang ini setiap hari berpindah dari satu titik ke titik lain berdasarkan laporan warga dan hasil pantauan internal.

“Mereka membawa alat tambal ringan dan material hotmix, bekerja cepat agar lubang tak berkembang jadi kecelakaan,” urainya.

Pembentukan tiga satgas ini sebagai bentuk pendekatan lapangan yang proaktif. Pihaknya tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengerjaan proyek besar. Kerusakan dan masalah infrastruktur muncul setiap hari, butuh respons cepat di level operasional.

“Kami berharap masyarakat mulai memahami bahwa infrastruktur yang baik bukan hanya urusan pemerintah, tapi hak dan kewajiban bersama,” pungkasnya. (Ifa/Hen)

No More Posts Available.

No more pages to load.