Dinas PRKP dan Cipta Karya Sumenep Meraih Desain Terbaik BSPS

oleh -53 views
oleh

Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat, 17 Desember 2021- Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan CK (DPRKP dan CK) Sumenep berhasil meraih desain terbaik satu pada program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2021.

Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Rakyat dan Permukiman DPRKP dan CK Sumenep Beny Irawan menyampaikan, penyelenggaraan BSPS dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan kualitas rumah swadaya dan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum untuk mewujudkan rumah layak huni.

“BSPS pada prinsipnya berupaya mendorong prakarsa dan upaya masyarakat agar memiliki kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sendiri pembangunan rumahnya,” ujarnya

Diharapkan BSPS dapat menumbuhkembangkan inisiatif keswadayaan penerima bantuan, keluarga, kerabat, dan atau tetangga.

“Bentuk keswadayaan masyarakat dapat berupa tambahan dana keluarga, tenaga kerja maupun dukungan lainnya,” terangnya.

Dikatakan Beny, di Sumenep, pelaksanaan program BSPS di lokasi-lokasi prioritas, dengan jumlah penerima bantuan di tahun 2021 sebanyak 343 penerima.

Selain itu, dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem di Sumenep, telah dilakukan kolaborasi intervensi juga melalui BSPS kepada 290 penerima bantuan.

Sementara itu, bantuan masing-masing unit adalah sebesar Rp20.000.000 berupa uang yang disalurkan ke rekening penerima bantuan untuk pembelian bahan bangunan dan membayar upah kerja,” tutur Beny mengenai teknis penyaluran BSPS.

Dari sekian unit rumah yang telah dibangun melalui BSPS, terdapat rumah yang mendapat penghargaan sebagai desain terbaik satu dalam program BSPS Provinsi Jawa Timur di tahun 2021, karena dapat mewujudkan rumah yang layak huni.

Penghargaan itu diraih melalui penilaian keselamatan bangunan yang meliputi komponen struktur bangunan seperti pondasi, sloof, kolom/tiang, ring balok, kerangka atap.

Penilaian lainnya yaitu kualitas bahan penutup atap, lantai, dinding yang meliputi penilaian kecukupan minimum luas bangunan, penilaian akses sanitasi dan penilaian akses air minum.

“Selain itu, penilaian kualitas rumah juga dilakukan untuk menilai kualitas pencahayaan dan penghawaan sebagai syarat kesehatan. Rumah tersebut adalah milik Hayat Riyadi di Desa Belluk Kenik, Kecamatan Ambunten,” pungkas Beny. (Nt/Hen)

No More Posts Available.

No more pages to load.