Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 3 Maret 2017- Demi anggaran yang sudah dialokasikan di APBD tahun 2017 senilai Rp4 miliar, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Madura, Jawa Timur, sesumbar keberhasilan persiapan visit 2018.
Bahkan mereka bermimpi dapat mendatangkan sampai 10 juta wisatawan ke kabupaten yang dikenal pulau oksigennya ini.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Sumenep, Sufiyanto, mengaku bahwa Visit Year 2018 sudah siap dan cukup matang.
”Secara umum, Sumenep Visit Year 2018 boleh dikatakan siap,” katanya saat ditemui dikantornya, Jumat (3/3/2017).
Ia mengatakan siap karena dari beberapa aspek persiapan sudah berjalan dengan sangat baik. Seperti aspek promosi, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pengelola penerbangan PT. Angkasa Pura di Surabaya yang memiliki peluang luar biasa dikancah Internasional.
“Peluang di PT. Angkasa Pura kita sangat besar, bahkan kita sudah terakomodir melebihi objek wisata lainnya, jadi kita sudah gebyar di bandara Internasional,” klaimnya.
Tidak hanya itu, dia juga terkesan sesumbar keberhasilan dalam ‘mengklaim’ sejumlah pokja yang sudah di ambil dalam persiapan program Visit Year sudah menunjukkan hasil kerja yang baik.
”Di Gili Labak misalnya, kita sudah membuat paving dan saluran air bersih melalui dinas terkait, lalu ada juga MCK dan pelabuhan,” ujarnya.
Sementara pokja lainnya, lanjut dia, juga tengah bekerja. Seperti pokja event yang menggodok event apa saja yang akan digarap pada tahun berikutnya.
“Sudah kami jadwalkan 15 April mendatang semua pokja akan berkumpul untuk menyatukan hasil kajiannya, untuk kemudian disatukan dan dicari apa yang masih kurang dan sebagainya,” pungkasnya.
Sebelumnya, aktivis Sumenep meragukan kinerja Disparbudpora menghadapi tahun kunjungan wisata 2018 atau Visit Sumenep 2018. Karena belum ada konsep yang matang dari Pemkab Sumenep.
”Saya tetap pesimis berjalan maksimal, karena terus terang saya belum melihat ada konsep matang yang dilakukan pemerintah soal Visit Sumenep 2018,” kata Yusup, salah satu aktivis pengamat kebudayaan di Sumenep.
Kemudian ketua umum IPNU Sumenep, A. Wasil juga menyampaikan bahwa Sumenep belum siap menerima wisatawan mancanegara lantaran kulturnya sangat lekat dengan keagamisannya. Dengan tegas ia meminta pemerintah seharusnya turun langsung ke pedesaan agar paham bagaimana letak sosiokulturnya masyarakat Sumenep.
“Sumenep kaum agamis, mana sanggup masyarakatnya untuk menerima tamu-tamu itu kalau misalkan pemerintah tidak pernah mau turun langsung ke lapangan,” tegasnya.(Fik/Nita)
