Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 19 Mei 2022– Deklarasi Madura Produktif Tanpa Narkoba, digelar Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama sejumlah tokoh agama, para Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, bertempat di Gedung Islamic Center Sumenep, Kamis, 19 Mei 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Assisten II Setdakab Sumenep, Wakapolres, Kasdim 0827 Sumenep, Kemenag, Kepala Bakesbangpol, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK, Ketua FKUB, Ketua PCNU, Ketua Muhammadiyah, Para Kades Se Kabupaten Sumenep, Para Bhabinkamtibmas dan Para Bhabinsa, kurang lebih 300 orang yang hadir di Islamic Center.
Sedangkan Kapolres Sumenep Akbp Rahman Wijaya.,S.I.K.,S.H.,M.H menghadiri kegiatan Deklarasi Madura Produktif Tanpa Narkoba di Universitas Trunojoyo Bangkalan yang dihadiri oleh Forkopimda Jatim.
Kasi Humas Polres Sumenep Akp Widiarti S., S.H., mengatakan, deklarasi ini menindaklanjuti arahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof. Dr. H. Moh. Mahfud Mahmodin.,S.H.,S.U.,M.I.P.
“Adapun isi dalam Deklarasi Madura Produktif Tanpa Narkoba adalah : “Kami Masyarakat Madura menyadari bahwa narkoba bisa menghancurkan masa depan dan generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Sementara ikrar dari deklarasi tersebut, yakni menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah kami serta menyatakan perang melawan narkoba.
“Selain itu, mendukung pemerintah dan aparat penegak hukum dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) sesuai dengan peraturan perundang-undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
Kemudian memajukan kampungnya menjadi kampung yang produktif, religius, sehat dan bebas dari Narkoba.
Deklarasi Madura Produktif Tanpa Narkoba di Polres Sumenep juga dilaksanakan di Ponpes Nazyrul Ulum Desa Aeng Dake Kec. Bluto Kab. Sumenep yang Diikuti oleh Kapolsek Bluto, Pengasuh Ponpes, para guru dan santri dengan jumlah kurang lebih 250 orang.
“Perkembangan Ungkap Kasus Tindak Pidana Narkotika selama tahun 2022, Polres Sumenep telah berhasil ungkap 45 kasus dengan 60 tersangka, dimana rata-rata pelaku tindak pidana narkotika berada di kalangan dewasa keatas yaitu diusia 25-64 tahun,” pungkas Widi.
(Yun/Hen)