Seputar Madura, Sumenep (26 Juli 2016)- Pemanfaatan bantuan Dana Desa (DD) di Kabupaten Sumenep, hingga saat ini belum maksimal. Buktinya, hingga saat ini tidak satupun Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) yang mengelola bantuan tersebut.
Sehingga, upaya pemerintah untuk mendongkrak perekonomian warga dari daerah pinggiran sulit tercapai. Saat ini DD untuk tahap pertama sebesar Rp 127 miliar sudah dicair semua. Dana tersebut diterima oleh 328 desa plus 4 kelurahan.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP dan KB) Sumenep, Ahmad Masuni, menjelaskan berdasarkan evaluasi yang dilakukan, tidak ada satu BUMDes pun yang menggunakan DD. Hingga saat ini BUMDes sudah terbentuk sebanyak 110.
“Kami memang belum punya Perbup (Peraturan Bupati, red) yang bisa dijadikan pijakan dalam penggunaan dana untuk BUMDes. Bahkan tidak hanya DD, untuk Alokasi Dana Desa (ADD, red) pun juga sama,” katanya, Selasa (26/7/2016)
Secara umum, Masuni menyebut bahwa realisasi dana itu minim penyimpangan. Meski demikian, dia berharap SDM perangkat desa terus dipupuk untuk kepentingan pengelolaan dana tersebut. Jika SDM mumpuni, dia yakin hasil pengguna dana itu juga akan semakin maksimal. Total DD dan ADD di Kabupaten Sumenep untuk tahap pertama ini yang sudah dimasukkan ke kas desa sebesar Rp 201 miliar.
“Rinciannya DD sebesar RP 127 miliar, dan ADD Rp 74 miliar. Untuk tahap pertama ini, dana tersebut masih 60 persen dari total anggaran yang mestinya diterima, 40 persen sisanya mulai dicairkan Agustus mendatang,” terang Mantan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep ini.
Untuk mendapatkan dana itu lagi, desa dan kelurahan harus menyetor laporan pertanggungjawaban (Lpj) penggunaan dana sebelumnya. Jika tidak, maka dana tersebut tidak bisa dicairkan ke kas desa. (Jd)