Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 3 Juli 2025– Dandim 0827/Sumenep, Letkol Inf Yoyok Wahyudi, S.I.P., M.Han., secara resmi menerima kembali pusaka keris milik Kodim dari para empu di Makodim 0827/Sumenep, Madura, Jawa Timur. Prosesi penerimaan ini merupakan bagian dari acara Haul Akbar dan Penjamasan Pusaka Leluhur. Kamis, 3 Juli 2025.
Pusaka keris tersebut sebelumnya diserahkan kepada para empu keris untuk dilakukan perawatan dan penyucian dalam rangkaian acara budaya dan spiritual yang rutin dilakukan setiap tahun di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Desa Aengtongtong sendiri dikenal sebagai sentra keris dan telah diakui secara nasional sebagai kampung keris.
Dandim 0827/Sumenep menyampaikan rasa terhormat atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh para empu dalam prosesi penyerahan kembali pusaka keris tersebut.
Ia menegaskan bahwa keberadaan Kodim di Kabupaten Sumenep, yang dikenal sebagai Kota Keris, memiliki tanggung jawab moral dan budaya untuk turut menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur.
“Sudah sewajarnya kami yang berdinas di Kota Keris turut mengangkat budaya lokal. Ini bukan sekadar simbol, tetapi wujud kecintaan terhadap tradisi luhur bangsa,” ujar Letkol Inf Yoyok Wahyudi.
Lebih lanjut, Dandim menjelaskan bahwa keris tidak hanya berfungsi sebagai benda pusaka, tetapi memiliki makna filosofis yang mendalam.
Pamor keris, lanjutnya, mengandung nilai-nilai kepemimpinan, perlindungan, dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut selaras dengan semangat pengabdian yang dipegang teguh oleh seluruh prajurit Kodim 0827/Sumenep.
“Kami menjadikan filosofi pamor keris sebagai inspirasi dalam melaksanakan tugas. Sebagai pemimpin harus memberi perlindungan, menciptakan kesejahteraan, dan membawa keteladanan,” ungkapnya.
Acara penyerahan kembali pusaka keris ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat adat, khususnya para pelestari budaya keris di Sumenep.
Diharapkan, kolaborasi ini dapat terus terjaga demi merawat kearifan lokal yang menjadi identitas bangsa. (Red)