Seputar Madura Sumenep, 11 Agustus 2016- Peran Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumenep, patut dipertanyakan, pasalnya Badan yang merupakan perpanjangan tangan dari BNN dan satu-satunya yang ada di pulau madura ini tidak memiliki data tentang penyalahgunaan narkoba di sumenep.
Hal itu diakui oleh kepala BNNK Sumenep Bambang Sutrisno saat di temui usai acara Lounching kurikulum terintegrasi berbasis pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di salah satu hotel di kabupaten sumenep, Kamis (11/8/2016).
Bambang sutrisno mengatakan, bahwa di kabupaten sumenep, BNNK belum memiliki data tentang penyalahgunaan narkoba, pihaknya selama ini, hanya mengacu pada ungkap kasus yang terungkap dari bulan januari hingga juli 2016 oleh Polres Sumenep.
“Untuk sumenep sendiri kita belum melakukan penelitian. Kita hanya meminta data berdasarkan ungkap kasus yang dilakukan satresnarkoba”, katanya.
Sementara sebelumnya, saat peresmian peralihan status Badan Narkotika Kabupaten (BNK) menjadi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) banyak pihak yang meragukan akan kinerja pengurus BNNK.
Hal itu disebabkan karena kepala dan personil BNNK berasal dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS) Semestinya kepala dan personel BNNK juga terdapat dari unsur kepolisian yang dinilai lebih kompeten dalam hal pemberantasan narkoba dibanding dari kalangan PNS.(red.SM)