Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 2 Februari 2017- Biaya perpanjang STNK menjadi salah satu pemicu inflasi Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada bulan Januari 2017, yang mencapai sebesar 0,67 persen. Laju inflasi Sumenep ini masih dibawah Jawa Timur dengan inflasi 1,52 persen dan Nasional sebesar 0,97 persen.
“Selain biaya perpanjangan STNK, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik PLN, pulsa ponsel, cabai rawit, sepeda motor, tarif becak, bensin, pasir, wortel dan laptop/notebook,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno, Kamis (2/2/2017).
Ia menuturkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi.
“Enam kelompok yang mengalami inflasi yakni kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,43 persen diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 2,30 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,31 persen, kelompok sandang 0,24 persen, dan kelompok kesehatan 0,18 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen,” paparnya.
Sedangkan kelompok bahan makanan terjadi deflasi sebesar 1,73 persen.
Kemudian dari delapan kota/kabupaten IHK (Indeks Harga Konsumen) di Jawa Timur, inflasi tertinggi di Kota Surabaya mencapai 1,76 persen diikuti Kabupaten Jember 1,46 persen, Kota Malang 1,45 persen, Kota Madiun 1,39 persen, Kota Probolinggo 1,15 persen, Kota Kediri 0,94 persen, Kabupaten Sumenep 0,67 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,66 persen.
“Untuk laju inflasi tahun kalender (Januari ke Januari 2017) Sumenep sebesar 0,67 persen, Jawa Timur 1,52 persen dan Nasional sebesar 0,97 persen,” ungkapnya.
Sementara inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) Sumenep sebesar 2,21 persen, Jawa Timur 3,62 persen dan Nasional sebesar 3,49 persen.(Nita)