Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 2 April 2017- Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Bupati bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tiga lokasi, yaitu SMP Negeri I Sumenep, SMP IT Al-Hidayah, dan MTs Negeri Sumenep, Selasa (2/5/2017).
“Untuk persiapan dan sarana saya kira sudah tidak ada hambatan. Listrik dan jaringan sudah tidak ada masalah, karena Telkom dan PLN sudah siap semua,” kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Selasa (2/5/2017).
Bahkan, saat beliau pantau langsung, tiga sekolah tersebut berjalan lancar tidak ada kendala apapun.
Selain itu, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin pelaksanaan UNBK di kepulauan sudah bisa dilaksanakan. Sebab, Ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak PLN dan Telkom.
“Kalau di kepulauan kendalanya kan listrik dan jaringan internet. Tapi tahun ini, seperti di Sapudi dan Giliyang listrik sudah 24 jam. Bisa dimungkinkan tahun depan sudah UNBK juga,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, A Shadik, mengatakan untuk pelaksanaan UNBK tahun ini, pihaknya mengaku tidak ada kendala yang dihadapi.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Baik itu persiapan, pelaksanaan, bahkan hasil yang akan didapat nanti. Untuk persiapan tidak ada kendala, dan pelaksanaan sejauh ini masih lancar-lancar saja,” tuturnya.
Menurut Shadik, untuk mengantisipasi kendala dalam pelaksanaan UNBK ini, pihaknya meminta kepada lembaga penyelenggara untuk menyediakan cadangan alat kelengkapan berupa genset dan alat lain yang dibutuhkan. Karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan berlangsung.
“Kami sudah melayangkan surat kepada Telkom dan PLN, ketika pelaksanaan ujian harus mendapat pelayanan lebih maksimal,” tegasnya.
Sementara, data yang dimiliki Dinas Pendidikan setempat, untuk tahun 2017 pelaksanaan Ujian Nasional diikuti oleh 173 lembaga. Diantaranya, untuk pelaksanaan ujian nasional pensil dan kertas (UNKP) 123 dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 50 lembaga. (Fik/Nita)