Tarif Listrik Dorong Inflasi di Sumenep Pada April 2017

oleh -35 views
Kepala BPS Sumenep, Suparno
Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 3 Mei 2017- Tarif listrik PLN menjadi salah satu pendorong terjadinya Inflasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada bulan April 2017.
“Inflasi di Sumenep pada April 2017 sebesar 0,14 persen. Laju inflasi ini dibawah Jawa Timur yang mencapai 0,29 persen, tapi diatas Nasional dengan inflasi sebesar 0,09 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno, Rabu (3/5/2017).
Ia menuturkan, jika dibandingkan 8 (delapan) kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, inflasi di Sumenep berada diposisi terendah sebesar 0,14 persen, sedangkan tertinggi di Banyuwangi sebesar 0,48 persen.
“Kemudian Inflasi Surabaya sebesar 0,23 persen; Jember 0,28 persen; Malang 0,35 persen; Kediri 0,38 persen; Probolinggo 0,44 persen; dan Madiun sebesar 0,45,” paparnya.
Ia mengungkapkan, Inflasi bulan April di Sumenep tergolong tinggi, karena pada Maret 2017, kabupaten paling ujung timur Pulau Madura ini terjadi deflasi sebesar -0,15 persen.
“Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi,” ungkapnya.
Kelompok yang mengalami Inflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,34 persen, diikuti oleh kelompok sandang sebesar 0,46 persen;  kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, inflasi terendah terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan terjadi deflasi sebesar 0,94 persen.
“Kelompok yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik PLN, bawang putih dan sepeda motor,” imbuhnya menambahkan.
Sementara laju inflasi tahun kalender (Januari – April 2017) Sumenep sebesar 1,31 persen, Jawa Timur sebesar 1,98 persen dan Nasional sebesar 1,28 persen.
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) Sumenep sebesar 3,57 persen, Jawa Timur sebesar 4,41 persen dan Nasional sebesar 4,17 persen,” pungkasnya. (Nita)

No More Posts Available.

No more pages to load.