Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 19 April 2020- Hingga saat ini, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih bisa mempertahankan zona hijau penyebaran wabah Virus Corona Disease-2019 atau Covid-19.
Berbagai aksi dilakukan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dalam melawan sejak wabah tersebut melanda Indonesia. Perjuangan itu terus dilakukan bersama seluruh lapisan dalam memutus penyebaran pandemi Covid-19.
Sebagai langkah pasti, kota keris yang dipimpin A. Busyro Karim beserta wakilnya Achmad Fauzi, melakukan sejumlah kebijakan di seluruh instansi mulai kabupaten hingga tingkat desa guna memastikan Sumenep tidak terpapar virus berbahaya tersebut. Karena dibutuhkan kesadaran bersama dalam mencegah penyebaran virus corona di Sumenep.
Yang telah dilakukan seperti penyemprotan cairan disinfektan, penerapan Physical Distancing (jaga jarak), rutin mencuci tangan pakai sabun, serta menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
“Semua itu tidak hanya di Kabupaten, melainkan di Kecamatan dan desa juga sudah siap melakukan upaya pencegahan. Kita akan terus melakukan yang terbaik untuk masyarakat, kita harus bekerjasama memerangi virus ini,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, beberapa waktu lalu.
Kemudian, aksi nyata memutus mata rantai penyebaran Covid-19, juga dengan mendirikan posko di daerah perbatasan, yang dilanjutkan melakukan pengecekan secara langsung setiap orang yang datang ke ujung timur pulau Madura di perbatasan.
Upaya tersebut dilakukan di posko pencegahan penyebaran Covid-19, Jumat (27/3/2020) malam, sekira pukul 23.00 Wib hingga dini hari, di Kecamatan Pragaan, tepatnya wilayah perbatasan Kabupaten Pamekasan-Sumenep.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyampaikan, untuk antisipasi virus corona di Kabupaten Sumenep, tim satgas menyiagakan setiap harinya petugas di posko pintu masuk Kabupaten dengan jargon kota keris ini.
Posko tersebut menscanning setiap masyarakat yang memasuki wilayah Sumenep. Caranya mendata serta memeriksa menggunakan pengukur suhu badan, untuk mendeteksi sejak dini masyarakat ataupun pendatang yang dianggap memiliki ciri-ciri suspect Covid-19.
“Berdasarkan pemantauan, posko perbatasan Sumenep yang telah dibentuk oleh Pemkab Sumenep, sudah berjalan dengan baik,” terang Bupati Sumenep, saat melakukan pemantauan posko pencegahan Covid-19, bersama jajaran Forkopimda.
Guna memastikan agar posko yang dibentuk beroperasi dengan maksimal sesuai fungsinya, politisi senior PKB bersama para pimpinan Forkopimda melakukan pemantauan secara berkala.
“Kami akan selalu mencermati, memantau dan melihat sejauh mana kondisi dan situasi. Kalau memang dinyatakan urgent. Kebijakan selanjutnya akan ditempuh demi menyelamatkan masyarakat Sumenep dari wabah virus corona,” imbuhnya.
Selain di Kecamatan Pragaan, tepatnya wilayah perbatasan Kabupaten Pamekasan-Sumenep, zona lain yang juga menjadi atensi pemerintah adalah wilayah jalur pantura di Pasongsongan, di poros tengah posko berada di Kecamatan Guluk-guluk. Termasuk di wilayah kepulauan, posko didirikan di pelabuhan Kalianget dan Dungkek.
“Setiap warga yang datang betul-betul harus diperiksa, dicatat dan dipantau demi menjaga Kabupaten Sumenep terhindar dari wabah Virus Covid-19 ini,” ujar Bupati dua periode ini.
Bahkan, agar dapat selaras dengan semangat pemerintah memerangi wadah pandemi Covid-19, Bupati dua periode ini mengimbau masyarakat agar tinggal di rumah saja, menjaga kebersihan serta menerapkan pola hidup sehat, termasuk imbauan untuk tidak mudik.
“Itu demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Dan bagi warga yang baru datang dari luar Kota, utamanya dari daerah pandemi di antaranya Surabaya, Malang, maupun Jakarta, agar secara sadar melapor kepada pihak terkait, untuk dilakukan pemantauan selama 14 hari. Imbauan kami jangan mudik,” pintanya.
Pemerintah daerah menyampaikan terima kasih kepada organisasi masyarakat, organisasi pemuda, organisasi keagamaan, serta kelompok dan elemen masyarakat Sumenep, yang telah ikut bahu-membahu memberikan bantuan penyiapan Alat Pelindung Diri (APD) kepada petugas medis.
“Terima kasih atas partisipasinya dengan turut memberikan edukasi tentang pencegahan wabah covid-19 kepada masyarakat, sehingga sampai saat ini, Kabupaten Sumenep aman dan berstatus zona hijau dari penyebaran virus corona, karena tidak satupun warga yang terkonfirmasi positif terjangkit virus itu,” tukasnya.
Selama pandemi ini, Pemerintah daerah, termasuk sejumlah relawan memberikan bantuan suplemen vitamin dan susu kepada tenaga medis. Tujuannya, agar stamina para tenaga medis tetap sehat dalam menjalankan tugasnya.
“Tenaga medis ini berada di garda terdepan untuk mencegah wabah Covid-19,” terangnya.
Bantuan kemanusiaan berupa sembako juga dilakukan Bupati Sumenep, yang diberikan kepada abang becak dan kaum dhuafa, sebagai warga yang terimbas wabah Covid-19.
“Sejak wabah ini merebak, banyak warga yang tinggal di rumah. Akibatnya, pendapatan tukang becak turun drastis bahkan ada yang tidak bekerja karena sepi,” pungkasnya. (Yan/Nit)