Seputar Madura Sumenep, 9 Agustus 2016- Upaya pemerintah untuk membantu petani rumput laut di Kecamatan/Pulau Ra’as, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, disinyalir banyak yang salah sasaran. Buktinya, meskupun pulhan tahun lamanya banyak petani rumput laut yang belum mendapatkan bantuan, baik pembibitan ataupun permodalan dari pemerintah.
Salah satu petani rumput laut asal Desa Alasa Malang, Kecamatan/Pulau Ra’as Moh Ali (36) selama ini mengaku tidak pernah medapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal, dirinya sudah puluhan tahun membudidayakan rumput laut.
”Alhamdulilla kami selama ini belum dapat bantuan dari pemerintah. Malah kami dapat bantuan dari pihak swasta. Salah satunya dari perushaan migas HCML,” katanya, saat ditemui Seputarmadura.com, Selasa (9/8/2016)
Dikatakan, dirinya tidak menampik sebagian petani rumput laut di desanya ada yang pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tapi bantuan tesebut disinyalir hanya dijadikan bancakan. ”Ada yang mendapat bantuan tapi tidak merata,” jelasnya.
Saat ini di Desa Alasa Malang, terdapat sekitar 50 orang yang sedang membudidayakan rumput laut. Lokasi yang dikelola petani bervariasi, ada yang mengelola satu lokai, ada yang sampai mengelola enam lokasi. Itu tergantung modal yang dimilikin.
Sedangkan modal awal yang harus dikeluarkan oleh petani lumayan besar, jika membudidayakan sempai 300 tali, petani harus mengeluarkan modal hingga mencapai Rp 60,5 juta.
Untuk mendapatkan modal sebesar itu, petani harus bontang banting mencari pinjaman secara perseorangan. Selian itu, terkadang petani menjalin kerjasama dengan pihak pengepul. Kompensasinya, setiap panen hasil rumput laut dijual kepada pengepul dengan harga yang lumayan murah.
Saat ini di harga rumput laut di tingkat petani yang berada di Kecamatan/Pulau Ra’as sebesar Rp6 ribu dalam kondisi basah, jika dalam kondisi kering menacapai Rp6.500 perkologram. Sementara harga bibit dipatok sebesar Rp2.500 perkologram.
Lebih lanjut Ali mengatakan, dari modal yang dikeluarkan setiap panen mendapatkan hasil sebanyak 3,3 ton jika cuaca mendukung. Sedangkan dikala cuaca lagi tidak bersahabat, petani hanya mendapatkan hasil sebanyak 25-30 ton.
”Kalau diuangkan, kalau cuaca baik bisa mendapat sekitar Rp21 juta-an,” katanya.
Kepala Dians Perikanan dan Kelautan (DKP) Sumenep, Moh Jakfat membantah jika tidak pernah memberikan bantuan kepada petani rumput laut. Banutauan tersebut diberikan kepada petani melalui kelompok pembudidaya rumput laut.
”Kami tiap tahun selalu memberikan bantuan. Kalau tidak percara ayo buktikan bersama-sama,” katanya. (Jd)