Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 12 Oktober 2022– Mini lokakarya terkait Keluarga Beresiko Stunting tingkat Kecamatan Pasongsongan sebagai upaya penurunan dan pencegahan stunting diselenggarakan oleh dinas kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kegiatan berlangsung di Pendopo Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep bertujuan mempercepat penurunan angka stunting. Rabu, 12 Oktober 2022.
Babinsa Koramil 0827/11 Pasongsongan Serma Setyo Hari menuturkan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis, sehingga pertumbuhan tinggi badan anak terhambat, dan anak terlalu pendek untuk seusianya.
Permasalahan ini diawali sejak bayi dalam kandungan karena orang-tuanya kekurangan gizi. Kondisi Stunting sendiri bisa nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Hal ini, kata Serma Setyo Hari, disebabkan kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam menjaga kesehatan kehamilannya.
“Oleh karena itu, diharapkan ada rasa kepedulian para kader untuk selalu mengingatkan para ibu hamil yang ada di wilayahnya agar rajin memeriksakan kandungan dan menjaga pola makannya dengan gizi seimbang,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan, Sekcam Pasongsongan, Fariz; Ketua TP PKK se Kecamatan Pasongsongan, Babinsa Koramil 0827/ Serma Setyo Hari; Bhabinkantibmas; Koordinator Capil Kecamatan; PJ Promkes Puskesmas; Bidan desa se Kecamatan Pasongsongan, Kepala Desa se Kecamatan Pasongsongan, kader KB se Kecamatan dan anggota TP PKK se Kecamatan Pasongsongan. (Red)