Seputar Madura, Sumenep 30 Agustus 2016- Pada akhir tahun 2016 diprediksi Kangean Energy Indonesia (KEI) akan meninggalkan Pulau Pagerungan, Kecamatan/Pulau Sapeken. Karena saat ini kandungan migasnya sudah menipis dan tidak mepunyai nilai ekonomi.
”Untuk yang KEI saat ini hanya rekayasa saja. Disana hanya tinggal ganya yang punya nilai ekonomi, sementara kandungan minyaknya kecil paling akhir 2016 sudah tidak berproduksi lagi,” kata Kepala Kantor Energa Sumber Daya (ESDM) Kabupaten Sumenep Abd Kahir, Selasa (30/8/2016)
Kendati demikian, KEI dipastikan tidak akan meninggalkan Sumenep. Karena saat ini perushaan asing itu sedang menjajaki kandungan migas di Blok South Saobi. Blok South Saobi ini berada di sekitar pulau Sabuntan dan Pulau Sapangkur atau sekitar 4,5 KM dari Kangayan.
Menipisnya kandungan Mihas tidak hanya di Pulau Pagerungan, melainkan di Blok Maleo juga semakin menipis. Proses eksploitasi migas yang dilakukan PT Santos Indonesia sejak tahun 2014 silam diprediksi akan bertahan hingga tahun 2018.
Saat ini menurut Mantan Kasubag Humas dan Protokoler Setkab Sumenep terdapat delapan perusaan swasta yang bergerak dibidang migas yang beroperasi di Sumenep.
Dari delapan perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (K3S) itu, tiga perusahaan migas telah melakukan eksploitasi, yakni Kangean Energy Indonesia (KEI) yang mengelola Blok Pagerungan dan Terang Sirasun Batur (TSB), Santos Offshore yang mengelola Blok Maleo dan Peluang, dan Husky-Cnooc Madura Ltd (HCML) yang mengelola Blok Madura Strait. Untuk Husky, meskipun telah melakukan eksploitasi belum berproduksi.
Sedangkan lima perusahaan migas yang sedang melakukan eksplorasi, yaitu Energi Mineral Langgeng (EML) yang mengelola Blok South East Madura, Petrojava North Kangean (PNK) yang mengelola Blok North Kangean, Techwin Energi Madura Ltd dan Pertonas yang mengelola Blok North East Madura, dan Husky Anugerah Limited mengelola Blok Anugerah dan South Saobi.
”Tapi tidak bisa memperkaya APBD karena Sumenep tidak termasuk daerah penghasil. Sehingga di APBD Sumenep hanya kaya akan potensi migas,” jelas Kahir. (Jd)