40 Stand Ikuti Pameran Inovasi dan Literasi Gagasan Disdik Sumenep

oleh -81 views
https://seputarmadura.com/wp-content/uploads/2019/12/40-Stand-Ikuti-Pameran-Inovasi-dan-Literasi-Gagasan-Disdik-Sumenep.jpg
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Saat Berbincang Dengan Penjaga Stand Pameran Inovasi dan Literasi

Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 3 Desember 2019- Sebanyak 40 stand terdiri dari 10 stand SD (Sekolah Dasar), 10 stand SMP (Sekolah Menengah Pertama), 10 stand PGRI, dan 10 stand PKPN, mengikuti pameran inovasi dan literasi yang merupakan gagasan Dinas Pendidikan Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pameran inovasi dan literasi itu ditempatkan di depan Labang Mesem Keraton Sumenep, yang dibuka oleh Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Senin malam, 2 Desember 2019.

Seusai membuka pameran Wakil Bupati Achmad Fauzi meninjau stand pameran dan berdialog dengan guru-guru di setiap stand peserta pameran.

Wabup meminta para guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mendidik siswa-siswinya khususnya meningkatkan budaya membaca buku, pasalnya akibat perkembangan teknologi informasi telah meninggalkan budaya literasi membaca buku.

“Saat ini slah satu penyakit dalam literasi yang merujuk kepada kemampuan dan keterampilan individu adalah malasnya anak-anak untuk membaca buku, bahkan kondisinya sekarang sangat memprihatinkan, karena jangankan membuka halaman buku, melihat sampulnya saja sudah tidak mau. Ini menjadi PR bersama,” tutur Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi.

Ia menyatakan, peran guru sangat penting untuk berinovasi dan berkreasi dalam upaya meningkatkan minat baca anak didiknya.

“Inovasi melakukan perubahan harus mulai dilakukan para guru untuk meningkatkan budaya membaca bersistem dan berkesinambungan, sekaligus harus mencerminkan karakter yang disukai anak-anak tanpa mengabaikan nilai edukasi,” ujarnya.

Wabup mengungkapkan, para guru bisa memanfaatkan teknologi yang berkembang untuk meningkatkan minat baca siswa, seperti media yang menarik perhatian yakni koran, majalah, surat, komik dan video clip.

“Tugas seorang guru memotivasi siswa agar senang membaca buku, karena dengan membaca mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul,” tukasnya.

Untuk itu, Wabup berharap, orang tua juga berperan aktif mengawasi anak-anaknya saat berada di rumah, terutama dalam mengatur waktu untuk mengurangi penggunaan telepon genggam anak-anaknya.

“Orang tua harus bisa mengatur waktu anak-anaknya mempergunakan telepon genggam saat di rumah, jangan sampai bermain telepon genggam setiap hari sehingga tidak ada waktu untuk belajar dan membaca. Jadi peran orang tua penting dalam pengawasan anak-anaknya agar giat membaca buku,” pungkas Politis PDI Perjuangan. (Nit)