Seputar Madura, Sampang 19 September 2016- Komisi IV DPRD Sampang, Madura, Jawa Timur menilai dinas pendidikan (Disdik) setempat lamban dalam mengisi kekosongan kepala sekolah (Kasek) di sejumlah sekolah. Terbukti hingga saat ini ada puluhan sekolah tanpa Kasek.
“Seharusnya Dinas Pendidikan (Disdik) tanggap, saat ada kepala sekolah yang pensiun segera mencarikan gantinya. Sehingga tidak terjadi kekosongan jabatan kepala sekolah, hal ini sudah saya sampaikan berkali-kali ke Dinas Pendidikan,” kata anggota Komisi IV DPRD Sampang, Maniri, Senin (19/9/2016).
Ia mengatakan, kekosongan kepala sekolah di puluhan sekolah ini, merupakan sebuah kelalaian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang. Selain itu pula pihaknya menilai jika Dinas Pendidikan juga lamban dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
“Ini jelas kelalaian Disdik Sampang, coba saat kami mendesak agar segera mengisi kekosongan jabatan Kasek itu, pasti tidak selama ini, sekolah tidak memiliki Kasek,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas pendidikan Sampang, Heri Purnomo mengatakan, untuk mengisi kekosongan Kepala Sekolah (Kasek) tidaklah mudah. Melainkan bagi setiap calon kepala sekolah harus memenuhi persyaratan, diantaranya harus memiliki sertifikasi lembangan pengembangan dan pemberdayaan kepala Sekolah (LP2KS).
“Kami pasti mengisi kekosongan jabatan Kasek tersebut, namun tidak serta merta langsung mengisinya, sebab ada tahapan-tahapan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masih-masing calo Kasek,” terang Heri Purnomo.
Selain itu, lanjut Heri Purnomo, jika salah dalam melakukan tahapan dan penetapan kepala sekolah (Kasek) definitif, maka pihaknya bisa digugat. Oleh karena itu pihaknya lebih berhati-hati dalam menetapkan kepala sekolah Definitif.
“Bukannya kami mengabaikan desakan Legislatif, melainkan kami lebih hati-hati dalam menetapkan calon kepala sekolah (Kasek), agar setelah ditetapkan tidak ada gugatan,” pungkasnya. (HD)