Seputarmadura.com, Pamekasan, Senin 16 Januari 2017- Tertangkap basah saat berhubungan intim bukan muhrimnya, Lilik (40) PSK asal Umbul Sari, Jember diamankan oleh sejumlah anggota ormas Islam (LPI) bersama aparat Satpol PP dan anggota Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (16/1/2017).
Sepasang lain jenis kelamin itu ditemukan telanjang bulat disebuah rumah milik Arifin, di Gg V Jalan Pintu Gerbang, Kelurahan Bugih, Pamekasan. Perempuan itu pun digelandang ke Kantor Satpol PP Pamekasan.
Ketua LPI Abdul Azis mengatakan, temuan itu berawal dari informasi adanya transaksi sex di sebuah warung kopi di kompleks Pasar 17 Agustus yang dilanjutkan ke sebuah kamar di Gg V tidak jauh dari lokasi pasar.
“Dikamar ini kami menemukan mereka sudah dalam keadaan telanjang bulat, kami miliki bukti videonya dan sudah kami serahkan kepada petugas, baik kepolisian maupun Satpol PP,” ujarnya, Senin (16/1/2017).
Kasatpol PP Pemkab Pamekasan melalui Kasie Penyelidikan dan Penyidikan Moh Yusuf Wibiseno menegaskan, akibat perbuatannya, baik Lilik, pemilik rumah maupun pemilik warung akan dikenakan sanksi sesuai Perda No 18 Tahun 2004 tentang pelarangan prostitusi.
“Kita berikan sanksi berupa peringatan tertulis bagi pemilik rumah dan sanksi penutupan warung secara permanen bagi pemilik warung kopi, dikuatkan dengan SK Bupati sesuai ketentuan dalam perda,” tegasnya.
Sebelum keputusan penutupan itu dilakukan, petugas mengamankan barang dagangan di warung kopi itu ke kantor Satpol PP di jalan Pamong Praja Pamekasan.
Di hadapan petugas, perempuan setengah baya itu, mengaku baru 2 bulan menjajakan cinta di Kota Pamekasan dan sudah 5 kali melayani lelaki hidung belang di kamar yang sama.
Saat terjadi penggerebekan, dirinya bersama lelaki hidung belang yang berhasil kabur dari sergapan petugas, baru saja melepas baju dan belum melakukan hubungan badan.
“Belum melakukan, kami baru saja membuka baju lalu ada banyak orang yang datang, bahkan kopi di warung saja belum dia bayar,” akunya dihadapan petugas Satpol PP.
Ia juga mengaku, selama di Pamekasan, dirinya sudah beberapa kali melayani lelaki hidung belang dengan tarif Rp 250 ribu untuk sekali main.
Usai transaksi di warung kopi, biasanya dia memberikan layanan cinta sesaat sesuai keinginan pemesannya, baik di sebuah kamar dalam rumah milik Arifin maupun di suatu tempat di kota Sampang.(Dre/Nita)