Seputarmadura.com, Pamekasan, Sabtu 11 Februari 2017- Ketua DPD PAN Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Heru Budi Prayitno menyesalkan, atas maraknya gambar palu arit sebagai lambang partai terlarang (PKI) yang ditemukan warga di sejumlah tempat ibadah (masjid) di Kecamatan Proppo dan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Menurut Heru Budi Prayitno yang akrab dipanggil Heru, terjadinya penyebaran lambang palu arit menggunakan cat warna merah di tembok masjid dan sejumlah tempat lainnya itu merupakan kelengahan dari aparat keamanan.
“Seharusnya intelijen kepolisian dapat mengendus pelaku serta melakukan antisipasi dini dengan dibantu oleh petugas Babinkamtibmas dan Babinsa di lingkup desa atau kecamatan,” sesal Heru, Sabtu (11/2/2017).
Oleh karenanya, Ia meminta agar aparat keamanan khususnya pihak kepolisian untuk segera mengungkap sekaligus menangkap pelakunya.
“Teroris saja bisa dengan mudah ditemukan sebelum melancarkan aksinya, nah ini malah sudah terjadi sehingga saya minta kepada petugas keamanan khususnya kepolisian agar segera mencari dan menangkap pelakunya,” ungkapnya.
Ketua DPD PAN sekaligus Ketua LP2M Pamekasan itu juga berharap, upaya memecah belah bangsa dengan membiarkan upaya bangkitnya PKI di kabupaten ini benar-benar ditangani secara serius dan selanjutnya dilakukan antisipasi yang masif bersama seluruh elemen masyarakat.
“Aktifkan kembali siskamling dan tingkatkan kinerja intelijen serta Babinkamtibmas, Babinsa bersama tokoh masyarakat, ulama dan seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Dengan demikian, Heru yakin penyebaran lambang partai terlarang semacam itu dan berbagai tindak kriminalitas lainnya ditengah masyarakat, dapat dicegah sejak dini.
“Ya kalau dibiarkan, saya yakin hal semacam ini akan semakin sulit dikendalikan dan keruntuhan NKRI tinggal menunggu waktu saja,” jelasnya.
Pernyataan ini disampaikan Heru Budi Prayitno, menyusul adanya torehan cat warna merah bergambar palu arit di sejumlah tempat, diantaranya di tembok masjid Al Ihlas, Desa Bellen, jembatan Talangoh serta di salah satu papan nama di Kecamatan Proppo
Selanjutnya, gambar serupa juga ditemukan warga di jalan menuju ponpes Banyu Anyar tepatnya di sebelah kanan monumen garuda, di tembok kamar mandi, tempat wuduk serta pagar masjid Baiturrohman, Dusun Pangongangan, Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan. (Dre/Nita)