Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 22 November 2016- Dana Alokasi Khusus (DAK) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tahun 2016 hingga November ini baru terealisasi 25,21 persen. DAK yang tersedia senilai Rp204 milyar, terealisasi sekitar Rp51 milyar
“Yang menjadi kendala terbesar minimnya realisasi DAK ini akibat adanya regulasi perubahan. Sehingga penggunaan DAK kurang lancar,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Kekayaan dan Aset (DPPKA) Sumenep, Didik Untung Samsidi, Selasa (22/11/2016).
Dari beberapa satuan kerja (satker), penggunaan DAK terendah terjadi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).
“Di Satker tersebut pemakaian DAK masih proses. Dan data yang masuk ke DPPKA tercatat nol persen,” paparnya.
Untuk Disperindag nilai DAK sebesar Rp11,4 milyar, Dishutbun Rp7,04 milyar dan DKP senilai Rp9,3 milyar baru terealisasi Rp37 juta.
Sementara realisasi tertinggi DAK 2016, diantaranya berada di Badan Lingkungan Hidup dari anggaran Rp6,1 milyar terealisasi Rp5,8 milyar atau 95,1 persen. Kemudian Dinas Perhubungan dari Rp6,04 milyar terealisasi Rp3,1 milyar atau 51,6 persen. Lalu Dinas Pendidikan terealisasi 53 persen senilai Rp8 milyar dari Rp16 milyar.
“Bahkan di Rumah Sakit Daerah Sumenep pemakaian DAK cukup tinggi juga sebesar Rp12,7 milyar dari Rp24,2 milyar atau 52,6 persen,” terangnya.
Didik mengungkapkan, laporan serapan DAK dimasing-masing satker per tanggal 18 November 2016. “Jadi, sampai akhir tahun nanti dipastikan DAK disemua satker akan terpakai 100 persen,” pungkasnya.(Nita)
