Seputar Madura Sumenep, 15 Agustus 2016- Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, untuk memperbaiki dermaga pelabuhan Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, dipertanyakan. Sebelumnya, pemerintah daerah berjanji tahun ini akan memperbaiki dermaga yang kondisinya rusak parah sejak puluhan tahun lamanya.
Informasinya, di pulau yang dihuni sebanyak empat desa terdapat dua pelabuhan, yakni pelabuhan yang terletak diujung timur pulau setempat, tepatnya di Desa Lombang. sedangkan satu pelabuham lagi, berada di Desa Banbaru atau biasa di sebut poros tengah oleh warga setempat.
Sementara kondisi kerusakan terparah, berada di pelabuhan poros tengah, yang bagian ujungnya sudah hancur. Sehingga bila perahu atau kapal yang akan sandar tidak hati-hati, perahu tersebut akan hancur terbentur batu karang yang berserakan diujung pelabuhan.
”Tahun lalu pemerintah daerah berjanji akan memperbaiki tahun ini. Tapi hingga penghujung tahun 2016 belum juga ada pekerjaan perbaikan dermaga,” kata salah satu tokoh masyarakat Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, Pulau Gili Raja, Syahrul Gunawan, Senin (15/8/2016).
Menurut pria yang bertempat tinggal di kaki Pelabuhan itu, melihat tingkat kerusakan dermaga yang cukup parah, untuk memperbaiki membutuhkan waktu yang cukup lama. Sementara waktu yang tersisa ditahun anggaran 2016 tinggal empat bulan.
Sementara dilihat dari cuaca laut, selama dua bulan yakni September dan Oktober diperkirakan tidak bisa dikerjakan. Sebab, air laut dipastikan tidak akan surut. ”Kalau ombak besar otomatis sudah tidak bisa melakukan pekerjaan. Mestinya pekerjaan itu diprioritaskan dan mulai dikerjakan sejak awal tahun anggaran,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Syahrul meminta agar setelah diperbaiki pengelolaan dermaga tersebut dikelola oleh pemerintah daerah. Harapannya bisa memberikan kontribusi kepada daerah setiap tahun.
Selain itu, juga diharapkan ada penataan ualang terkait transportasi yang laut yang melayani di pelabuhan tersebut. Sehingga keselamatan penumpang bisa terjamin.
Saat ini perahu motor yang biasa melayani penyebrangan dari Pelabuhan Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, Pulau Gili Raja, menuju Pelabuhan Cangkarman, Kecamatan Bluto, perahu motor dengan ukuran 12 Meter dengan lebar 3,5 Meter atau dengan kapasitas sekitar 15 orang lebih. ”Setiap orang dikenakan ongkos Rp10 ribu sekali berangkat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Agustiono Sulasno mengatakan, kondisi pelabuhan Gili Raja, Desa Banbaru memang lumayan parah. Untuk memperbaiki dermaga tersebut, tahun ini Pemerintah Daerah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp403 juta.
”Ada sekitar Rp 403 juta untuk perbaikan tambat labu,” katanya.
Menurutnya, anggaran yang bersumberkan dari APBD tingkat II itu kini masih dalam tahap proses lelang. Pelaksanaan pengadaan itu dilakukan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP), sedangkan pelaksanaan lelang pengadaan dilakukan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) setempat.
Pihaknya berjanji Jika sudah selesai, bisa dipastikan akan segera direalisasikan sesuai aturan yang ada. ”Masih dilelang, karena anggarannya lumayan besar,” tegasnya. (Jd)