Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 19 Juli 2017- Meski terancam kekeringan di musim kemarau, namun hingga pertengahan Juli 2017, sebabyak 36 desa yang masuk zona rawan kekeringan belum mengajukan permintaan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Berdasarkan data di BPBD Sumenep, ke-36 Desa yang masuk dalam zona rawan kekeringan tersebar di Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Dasuk, Batang Batang dan Rubaru.
“Selain itu di Kecamatan Ganding, Lenteng, Pragaan, Bluto, Batuan, Nong Gunong, dan Gili Genting,” kata Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riadi, Rabu (19/7/2017).
Ia menururkan, puluhan desa ini dimasukkan dalam zona rawan kekeringan, karena daerahnya berada di wilayah rendah kandungan air tanah. Sehingga daerah tersebut sangat berpotensi terjadi bencana kekeringan setiap tahun.
“Walaupun masuk zona rawan kekeringan, tapi puluhan desa itu hingga sekarang masih belum ada permintaan suplai air bersih ke BPBD Sumenep,” tuturnya.
Rahman mengungkapkan, pihaknya akan terus siaga selama musim kemarau sebagai antisipasi adanya daerah yang akan mengalmi kekeringan.
“Kita tidak lantas landai-landai saja, akan tetapi kami akan tetap selalu siaga, khususnya wilayah bagian utara yang tergolong rawan air bersih,” pungkasnya. (Nita)