Sumenep Mengukir, Gong Awal Dimulainya Visit 2018

oleh -145 views
oleh
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim (pegang pahat) Bersama Istri, Di Acara Sumenep Mengukir 2018

Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 31 Januari 2018- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar kegiatan Sumenep Mengukir 2018. Kegiatan yang diletakkan di Lapangan Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, pada Rabu (31/1/2018) ini menjadi gong awal dimulinya Visit 2018.

Upaya tersebut dilakukan pemerintah setempat dalam rangka menyongsong Visit Sumenep dan dalam rangka melestarikan budaya serta tradisi yang ada di Sumenep. Sebab, Sumenep selain dikenal dengan kota kerisnya, kabupaten ujung timur Madura itu juga dikenal sebagai kota ukir.

“Ini merupakan even pertama kali pada program Visit Sumenep 2018. Sekaligus sebagai salah satu cara pemerintah untuk menjaga dan melestarikan budaya mengukir, yakni dengan event-event mengukir secara berkala seperti yang kami laksanakan saat ini,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, saat sambutan, Rabu (31/1/2018).

Selain itu, Bupati dua periode ini mengatakan, tujuan dari diadakannya event tersebut agar hasil dari ukiran yang dilakukan oleh masyarakat setempat tidak hanya dikenal di Sumenep saja, melainkan juga dikenal oleh masyarakat nasional ataupun berskala internasional.

Ukiran masyarakat Sumenep memang sudah dikenal baik di kancah nasional. Bahkan sudah dikenal dibeberapa daerah lain. “Dengan begitu harusnya kan ukiran hasil masyarakat Sumenep itu sudah go internasional, eman jika hasil ukiran seperti itu hanya berskala nasional saja,” tegasnya.

Bupati juga berharap, para pengrajin ukir tersebut tetap berinovasi agar tidak stagnan. Dengan catatan agar tetap mengutamakan identitas kedaerahannya. “Buat inovasi dengan lebih mengutamakan kedaerahan, agar ada daya tarik yang luar biasa kepada masyarakat yang melihatnya,” terang Bupati.

Sementara, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim menyatakan siap mempromosikan potensi kerajinan yang ada di Sumenep. Salah satunya pengrajin ukir.

“Ukiran hasil masyarakat ini akan kami promosikan lewat online, karena jika melalui online semua orang lebih mudah mengetahuinya,” tukasnya.

Untuk diketahui, acara tersebut diikuti oleh 652 pengukir dari Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan. (Fik/Nita)

No More Posts Available.

No more pages to load.