Semangat Gotong Royong Digelorakan di Puncak BBGRM ke-17 dan HKG PKK ke-48 Provinsi Jatim di Sumenep

oleh -130 views

Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 31 Oktober 2021- Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-17 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-48 Provinsi Jawa Timur tahun 2021, ditempatkan di Kabupaten Sumenep, Madura, Minggu, 31 Oktober 2021.

Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-17 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-48 Provinsi Jawa Timur tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual, juga dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak, Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, Forkopimda Kabupaten Sumenep, serta sejumlah kepala daerah di wilayah Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak semua elemen masyarakat untuk bergotong royong melakukan mitigasi bencana di musim penghujan. Karena berdasarkan prediksi BMKG, Bulan November hingga Februari tahun depan akan dimungkinkan terjadi La Nina dan intensitas hujan tinggi. Hal ini disampaikan Gubernur saat menghadiri kegiatan Puncak Peringatan Bulan Bahkti Gotong-royong Masyarakat ke-XVII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48 tingkat Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Sumenep, Minggu, 31 Oktober 2021.

“Kalau ada pendangkalan sungai prioritaskan gotong royong melakukan pembersihan sampah dan normalisasi sesederhana mungkin,” ujat Khofifah dalam sambutannya.

Orang nomor satu di Jatim ini juga menyampaikan, jikalau La nina datang dimungkinkan terjadi intensitas hujan yang akan meningkat hingga 20 sampai 70 persen.

Gubernur berharap pada semua elemen masyarakat Jawa Timur, terutama para komandan LPMD, LPMK bersama kepala desa, lurah dan PKK di tingkat desa dan kelurahan bergotong royong untuk melakukan mitigasi dari kemungkinan bencana alam. “Jadi, semua yang dilakukan pada bulan gotong royong ini,  fokus pada mitigasi bencana alam,” tandasnya.

Sementara Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengajak masyarakat untuk tidak menghilangkan nilai kegotong-royongan dan toleransi masyarakat Sumenep.

“Gotong-royong merupakan identitas budaya bangsa, meski keadaan dan pola pikir masyarakat berubah, tetapi masyarakat Sumenep jangan sampai menghilangkan nilai gotong royong, sehingga dalam membangun perubahan yang strategis, dilakukan secara bersama-sama berpegang teguh terhadap nilai budaya,” tuturnya.

Kebersamaan dan kegotong-royongan masyarakat Sumenep, lanjut Bupati, dari dulu sampai sekarang masih terjalin dengan naik. Itu dibuktikan dengan menyatunya bangunan masjid, gereja, kelenteng dan rumah tempat tinggal di salah satu dusun di Desa Pabian, Kecamatan Kota.

“Tempat ibadah itu menunjukkan bahwa meski berdekatan tetap damai antara suku dan etnisnya, sehingga membuktikan kesadaran gotong royong masyarakat Sumenep sudah sangat melekat dari dahulu,” ungkap Bupati.

Bupati mengharapkan, peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) mampu meningkatkan semangat melakukan gotong royong di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dalam menangani permasalahan yang menjadi kepentingan bersama.

“Gotong royong adalah warisan para pendahulu yang memiliki nilai-nilai luhur sesuai dengan budaya dan tradisi bangsa. Jadi kegiatan BBGRM yang dilaksanakan setiap tahun sangat penting, guna mempertahankan budaya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkas Bupati.

Bupati menambahkan, momentum Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, bisa semakin memberikan semangat dan motivasi kepada segenap kader PKK, sekaligus menghadirkan sinergitas yang semakin mantap di antara berbagai pemangku kepentingan pembangunan.

“PKK di usianya yang sudah matang terus menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu organisasi penting untuk bersama-sama mengakselerasi pemberdayaan dan pembangunan kesejahteraan keluarga,” tukasnya. (Tin/Hen)

No More Posts Available.

No more pages to load.