Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 8 Desember 2024– Penampilan sederet pentas seni saat Festival Pesisir 3 Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sangat memukau. Apalagi acara pentas seni budaya dan penyerahan PPM Awards digelar di tepi Pantai Matahari. Panggung kesenian dibuat di atas air.
“Ini ide luar biasa. Menggelar acara di tepi pantai. Silaturahmi kita sekarang ini menjadi semakin bermakna,” kata Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari. Minggu, 8 Desember 2024.
Festival Pesisir digelar setiap tahun sejak 2022. Festival Pesisir 1 digelar di Pulau Mandangin Sampang, Festival Pesisir 2 di Pulau Giliyang Sumenep, dan Festival Pesisir 3 di Desa Lobuk Sumenep.
“Festival Pesisir ini dulu salah satu pencetus idenya Pak Fauzi saat masih menjabat Wakil Bupati. Sekarang beliau sudah Bupati Sumenep,” ujar Hamim.
Menurutnya, HCML memang harus bekerjasama dengan seluruh komponen seni budaya, khususnya di daerah operasi. HCML akan mengupayakan membuat kegiatan tahunan, sehingga menjadi wadah silaturahmi yang efektif.
“Mudah-mudahan kerjasama yang baik ini bisa terus berlangsung hingga masa-masa yang akan datang, sehingga kegiatan seperti sekarang ini bisa kita tingkatkan dengan mengajak kerjasama komponen yang lain,” ucapnya.
Mewakili manajemen HCML, Hamim mengucapkan terima kasih kepada segenap masyarakat Kabupaten Sumenep, atas doa dan dukungannya, sehingga dalam menjalankan tugas dari pemerintah untuk mengelola sumber daya alam yang ada di tengah laut bisa berjalan dengan baik.
“Terima kasih untuk dukungan semua pihak terhadap kami, sehingga kegiatan operasi kami berjalan dengan baik,” tuturnya.
Ada beberapa kegiatan ‘langkah baik HCML’ di Festival Pesisir 3 bertajuk Taraju, Harmoni Alam Lestari, mulai bakti sosial hingga pentas seni. Diantaranya khitanan massal, pemberian bantuan makanan bergizi bagi anak-anak penderita stunting, serta apresiasi bagi para siswa SD dan MI yang berprestasi secara akademik. Untuk bakti sosial digelar di balai Desa Lobuk, Bluto.
Selain itu, di Festival Pesisir 3, HCML juga memberikan penghargaan bagi kelompok masyarakat (Pokmas) yang melaksanakan program pengembangan masyarakat (PPM). Ada beberapa kategori untuk PPM awards. Diantaranya kategori ‘Man of the Year’, ‘Best Team’, dan ‘Best Program Category’.
“Tim pelaksana Festival Pesisir 3 ini semuanya memakai putra asli Sumenep. Jadi ini bisa masuk di kalender of event Sumenep dan bukan tidak mungkin ditingkatkan menjadi acara regional dan nasional,” tandasnya.
Sementara Analis Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa, Yustian Hakiki berharap agar kegiatan hulu migas mampu berkontribusi dalam pembangunan Sumenep.
“Kami mohon dukungan Pemkab dan masyarakat Sumenep untuk kegiatan hulu migas ini. Semoga dengan Festival Pesisir ini, dapat menunjang perekonomian Sumenep maupun Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar pentas seni budaya di Festival Pesisir ini bisa meningkatkan kreasi dari masyarakat Sumenep.
Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo mengaku akan terus mendorong HCML untuk berpartisipasi melestarikan dan merawat seni budaya.
“Tidak hanya itu, kami dari pemerintah daerah juga mendorong HCML untuk peduli lingkungan, alam, kesehatan masyarakat dan seluruh yang berkaitan dengan aspek sosial,” ujar Fauzi.
Ia mengaku bersyukur, Festival Pesisir 3 ini tidak hanya menghadirkan kesenian dan kebudayaan, tetapi juga melibatkan UMKM di wilayah Desa Lobuk.
“Kami yakin ekonomi masyarakat akan terus tumbuh. Dan kegiatan ini dapat memberikan efek positif bagi masyarakat pesisir khususnya di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto,” ucapnya.
Ia berharap agar setiap perusahan yang beraktivitas di Kabupaten Sumenep bisa bersama-sama dan berkolaborasi dengan Pemkab, agar harapan maupun aspirasi masyarakat terwujud. (Red)