Seputarmadura.com, Sumenep, Sabtu 11 Februari 2017- Tinggal selangkah lagi menuju Visit Sumenep 2018. Tentunya segala persiapan sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep agar cita-cita besar untuk mensolek Sumenep sebagai kabupaten yang kaya akan potensi wisatanya dapat diwujudkan. Namun rupanya semuanya menjadi semu, karena hingga saat ini penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Sumenep masih belum tuntas.
Salah satu pengamat kebudayaan asal Dasuk Sumenep, Zaini Kalsum mengutarakan bahwa pentingnya perencanaan dalam sebuah manajemen pembangunan daerah menjadi tolak ukur terhadap pengembangan Pariwisata Sumenep kedepan agar lebih terarah. Jika saat ini RIPPDA itu belum kunjung kelar untuk menjawab Visit Sumenep 2018 tercapai, maka hanya bisa menjadi jargon semata.
Menurutnya, sampai saat ini banyak pengembangan wisata kebudayaan yang belum tersentuh. Salah satunya banyak peninggalan yang seharusnya menjadi potensi wisata agar dikembangkan namun terbengkalai dan tidak terurus.
”Lihat banyak peninggalan bersejarah dibiarkan tak terawat. Di Kalianget saja banyak pengeninggalan bersejarah yang potensi dikembangkan untuk menjadi cagar budaya, tinggal pemerintah melakukan pengembangan secara massif dan terstruktur,” tuturnya, Sabtu (11/2/2017).
Pria asal Dasuk itu mengungkapkan jangan sampai ketidakmaksimalan pengembangan pariwisata terus berlanjut hanya karena terbengkalainya beberapa agenda kepemerintahan.
“Kalau masih tetap perencanaan pengembangan tidak terarah dan tidak jelas, maka visit 2018 akan melempem, jadi segera tuntaskan RIPPDA,” pungkasnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi menyampaikan hingga saat ini prosesnya masih saling mengisi, kemudian ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumenep.
Yayak menegaskan, walaupun RIPPDA belum rampung, namun proses pengerjaan destinasi wisata tetap berjalan, tidak benar karena belum adanya RIPPDA lalu kebijakan-kebijakan diabaikan. Justru pelan-pelan dikerjakan. “Ketika ada beberapa hal yang harus dikerjakan ya kita kerjakan, tanpa menunggu RIPDA tuntas,” katanya.
Dia optimis untuk tahun ini RIPPDA rampung, supaya pembangunan dapat berjalan sesuai peraturan yang ada dan tetap terarah secara jelas. “Dengan adanya RIPPDA pengembangan Pariwisata di kabupaten Sumenep akan semakin terarah serta menjadi aik kedepannya,” tegasnya.(Fik/Nita)