Seputar Madura, Sumenep 23 Agustus 2016- Revitalisasi pasar tradisional yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur belum berjalan maksimal. Buktinya hingga saat ini banyak toko atau kios yang belum difungsikan. Salah satunya di Pasar Jum’atan, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng.
Akibat belum ditempati, kondisi toko atau kios banyak yang tidak terawat bak seperti kandang sapi yang dipenuhi jerami.
”Sejauh amatan kami baru satu toko saja yang difungsikan. Itu sudah mulai bulan puasa kemarin. Sisanya belum,” kata salah satu warga setempat Suni.
Sebelumnya, tahun 2014-2015 pemerintah daerah berhasil membangun sedikitnya 55 unit pertokoan disejumlah pasar tradisional yang tersebar di lima kecamatan.
Perinciannya, 5 unit toko atau kios di Kecamatan Dasuk, Kecamatan Lenteng 5 Unit, Kecamatan Bluto 14 unit, Kecamatan Batang-Batang 16 unit, dan Kecamatan Dungkek sebanyak 23 unit. Penyerahan kepada pengguna dilakukan pada bulan Februari lalu. Hingga saat ini banyak yang belum difungsikan.
Senada dikatakan oleh Rosi warga Kecamatan Bluto. Menurutnya dari 14 toko yang dibanguan tahun 2014-2015 belum ditempati semua. ”Hanya sebagian saja yang ditempati,” jelasnya.
Kepala Bidang Pendapatan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep Imam Sukandi tidak membantah jika sejumlah pertokoan atau kios di sejumlah pasar tradisional banyak yang belum ditempati.
Menurutnya, sesuai kesepakatan jika dalam kurun waktu enam bulan belum difungsikan, maka izin penempatan akan dtarik kembali. Hingga saat ini tidak satupun izin itu yang ditarik oleh pemerintah daerah.
”Setelah kami kroscek ke pengguna ternyata karena belum punya modal. Sehingga ini membuat kami dilematis. Mau diapin lagi, sebelum diberikan maysarakat banyak yang mewanti-wanti, tapi setelah diberi malah tidak dioperasikan,” katanya. (Jd)