Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 31 Januari 2017- Kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi di depan Masjid Agung atau disebelh utara Polsek Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, terhitung sejak kemarin, Senin (30/1/17) sudah dilimpahkan ke Polres setempat. Namun, hingga kali ini, kasus yang membuat tiga korban luka-luka dan salah satunya terluka diduga pembacokan itu masih belum diketahui pasti siapa pelakunya.
Ach. Supyadi, yang menjadi pendamping hukum korban membenarkan bahwa memang sudah ada pelimpahan dari pihak Polsek ke Polres Sumenep. Informasi itu, ia terima dari Polsek Kota.
“Katanya sih kemarin sudah gelar perkara pelimpahan, tapi tidak tau apakah tersangka sudah ditetpkan atau masih sama,” katanya, Selasa (31/1/17).
Sementara, saat sejumlah wartawan hendak konfirmasi terkait pelimpahan kasus tersebut ke Mapolres Sumenep, aparat kepolisian tidak ada yang berkenan memberikan penjelasan.
Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Moh. Nur Amin, berdalih jika pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan karena sudah ada bagian khusus yang bertugas yakni Kasubag Humas.
Namun ketika wartawan mendatangi Kasubag Humas, AKP Suwardi dirinya juga tidak bisa memberikan jawaban.
“Saya baru disini (Kasubag Humas, red) jadi saya belum bisa memberikan keterangan apapun,” katanya dengan nada cuek.
Sebelumnya tiga warga Kecamatan Kota Sumenep, menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh gerombolan orang yang diduga pengamen, disebelah utara Polsek Kota tepatnya depan Masjid Jamik, Minggu (22/1/2017) sekira pukul 03.00 Wib.
Ketiga korban itu yakni Rizal (21) warga Dusun Patenangon, Desa Parsanga, Ach. Zaky Tamimi (21) warga kelurahan Pajagalan, dan Lukman Efendi (30) warga Dusun Sarpaan, Desa Kacongan, Kecamatan Kota. Salah satu korban Lukman Efendi mengalami luka bacok di tubuhnya.(Fik/Nita)