Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 8 Maret 2017- Memperingati Hari Perempuan Internasional, yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, menjadi pemicu para wanita untuk terus berkembang. Bahkan, Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi, mendorong perempuan khususnya diwilayah setempat agar terjun diberbagai aspek, baik politik, pemerintahan, agama dan sebagainya.
“Perempuan punya hak dan kewajiban yang sama dengan kaum laki-laki. Sah-sah saja wanita memperjuangkan haknya seperti yang dilakukan RA. Kartini. Saat ini perempuan bukan hanya menggeluti dapur saja ataupun pelampiasan nafsu laki-laki. Akan tetapi harus berani unjuk diri,” tegas Wabup Sumenep, Rabu (8/3/2017).
Tunjukkan kecerdasaran dan kemampuan mandiri sehingga tidak disepelekan oleh kaum laki-laki. Di Era Globalisasi ini tidak ada lagi perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Semuanya punya peran penting. “Tinggal bagaimana mereka saja yang menyalurkannya,” tuturnya.
Wabup mengungkapkan, melalui pemberdayaan perempuan di satuan kerja terkait pola pikir tradisional masyarakat awam terhadap para wanita utamanya di pedesaan diupayakan berubah, utamanya pemikiran mengenai pendidikan.
“Silahkan perempuan sekolah setinggi-tingginya. Kami berupaya merubah pola pikir tradisional dikalangan pedesaan kepada kaum perempuan. Tolong hilangkan kata-kata ‘Mau kemana sih perempuan sekolah tinggi-tinggi. Menikah saja’. Nah, persepsi inilah yang harus digempur untuk dirubah,” paparnya.
Wabup mengakui jika saat ini peran perempuan dijajaran pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep masih rendah, namun Ia memastikan kedepan jika ada yang dinilai layak menjadi seorang pejabat akan diperhitungkan.
“Walaupun masih rendah, tapi Pemkab Sumenep terus memberdayakan perempuan disegala aspek,” pungkasnya.(Nita)
