Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 9 Desember 2016- Lambannya penanganan kasus korupsi diwilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sejumlah aktivis mengatasnamakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumenep, mendesak jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat bersikap “Jantan”.
Kasus korupsi yang dianggap jalan ditempat seperti raskin di tujuh kepulauan dan dugaan penyelewengan proyek peningaktan jalan hotmix disepanjang Desa Bragung, Kecamatan Guluk-guluk menuju Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan.
“Kejari Sumenep harus segera ungkap tersangka kasus raskin dan menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek jalan hotmix tersebut,” tegas ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumenep, Misbahul Umam, saat berunjuk rasa ke Kejari setempat, Jumat (9/12/2016).
Aksi para aktivis itu dalam rangka memperingati hari anti korupsi se-dunia. Dalam aksinya mereka juga menuntut untuk mencopot para penegak hukum nakal yang tak konsisten dan tidak punya komitmen pada penegakan supremasi hukum. Serta menuntut agar pihak berwajib menyita harta hasil korupsi sebagai pendidikan dan mengusut tuntas semua dugaan korupsi tanpa pandang bulu.
“Kalau sudah ditetapkan tersangka dan ditemukan adanya kerugian negara, ya hartanya disita saja. Itu sebagai pembelajaran dan efek jera bagi pejabat lainnya untuk tidak melakukan korupsi,” tukasnya.
Aksi yang berlangsung didepan kejari Sumenep itu hampir terjadi bentrok dengan aparat keamanan lantaran puluhan mahasiswa mendesak masuk karena tak kunjung ditemui oleh Kajari. Namun tidak lama kemudian, Kajari Sumenep, Bambang Sutrisna menemui para demonstran.
“Kita tidak diam kok. dari sekian kasus korupsi yang ditangani penyidik di Kejari Sumenep, enam parkara tersangkanya sudah ditahan dan saat ini sudah ada dipersidangan. Jadi kita harus sabar,” dalih Kajari Sumenep.(Fik/Nita)