Pemkab Sumenep Targetkan Jadi Penyuplai Jagung Terbesar Tingkat Nasional

oleh -232 views
Panen Raya Jagung Program Kemitraan Pengembangan Jagung Hibrida dan Gerakan Tanam Serentak Kedelai di Kabupaten Sumenep

Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 28 Februari 2018- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada tahun 2018 ini menargetkan menjadi penyuplai jagung terbesar ditingkat Nasional.

Bupati Sumenep, Dr. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, untuk mewujudkan hal itu pihaknya sudah melakukan terobosan baru dengan penanaman varietas jagung hibrida.

“Petani di Sumenep sejak tahun 2017 sebagian besar tidak hanya tergojus pada penanaman jagung lokal, tapi juga menanam varietas jagung hibrida,” terang Bupati pada Panen Raya Jagung Program Kemitraan Pengembangan Jagung Hibrida dan Gerakan Tanam Serentak Kedelai di Kabupaten Sumenep di Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Rabu (28/2/2018).

Perubahan itu, lanjut Bupati, demi meningkatkan produksi jagung diwilayah Kabupaten Sumenep. Sebab, lahan pertanian yang ada saat ini sekitar 18.442 hektar, namun yang dipakai untuk budidaya jagung masih berkisar 4.500 hektar, dan perluasan areal tanam jagung (PLTJ) APNM-P Jawa Timur seluas 4.625 hektar.

Sedangkan program integrasi jagung hibrida di lahan perkebunan APBN-TP Provinsi Jawa Timur seluas 1.600 hektar.

“Kami sengaja melakukan perubahan tanam jagung tersebut bertujuan agar tanaman varietas jagung hibrida lebih luas supaya hasil penjualan panen jagungnya menguntungkan petani,” tuturnya.

Hingga saat ini, tanaman varietas jagung hibrida di Sumenep masih berkisar 70 persen dan varietas jagung lokal 30 persen.

“Saya harap produksi jagung bisa menjadi penyumbang terbesar produksi jagung bagi Jawa Timur maupun tingkat Nasional, yakni dari 30 persen menjadi 80 persen,” harapnya.

Untuk pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Sumenep dilaksanakan melalui beberapa program, antara lain kemitraan seluas 18.442 hektar, kegiatan fasilitasi penerapan budidaya jagung sebesar 4.500 hektar, perluasan areal tanam jagung (PLTJ) APNM-P Jawa Timur seluas 4.625 hektar, program integrasi jagung hibrida di lahan perkebunan APBN-TP Provinsi Jawa Timur seluas 1.600 hektar.

Total lahan pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Sumenep mencapai 29.167 hektar, dengan perkiraan produksi sebanyak 145.835 ton pipilan kering. Bahkan petani mendapat fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BNI 46 sebanyak 7.196 orang, dengan total nilai Rp. 16.013.845.000.

“Selain itu, dalam mendukung proses pemasaran hasil petani, BNI 46 Cabang Sumenep juga memberikan bantuan pinjaman modal melalui program KUR kepada TNI/Babinsa di 6 Kecamatan senilai Rp 500 juta. Termasuk pembelian hasil panen jagung oleh Babinsa dari petani, sampai saat ini terkumpul 105 ton pipilan kering, dari 6 wilayah Kecamatan,” ujarnya.

Sementara Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA mengungkapkan, produksi jagung petani Kabupaten Sumenep sangat bagus, hanya saja dalam pola budidaya jagung harus berubah, karena biayanya sangat mahal.

“Kalau produksi jagungnya bagus sekali, namun saya minta budidaya jagungnya lebih murah, sehingga dampaknya kepada pendapatan hasil panennya petani semakin bertambah,” pungkasnya. (Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.