Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 11 Mei 2017- Pelantikan perangkat Desa se-Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dimanfaatkan oleh Komandan Kodim 0827 Sumenep Letkol Inf Budi Santosa, S,Sos yang sedang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sapeken menyempatkan hadir di acara tersebut, sekaligus mengisi materi terkait Wawasan Kebangsaan (Wasbang), Kamis (11/5/2017).
Camat Sapeken, Mohammad Sahlan menyampaikan terima kasih kepada Dandim Sumenep yang mana telah menyempatkan waktunya untuk bisa hadir dalam pelantikan perangkat desa ini.
“Kami juga mengucapkan terima kasih bapak Dandim Sumenep yang bisa memberikan materi wawasan kebangsaan serta peran apa yang dilakukan Aparatur Desa dalam menjaga kedaulatan dan Keutuhan NKRI,” ujar Camat Sapeken, Kamis (11/5/2017).
Menurutnya, dalam pembangunan Negara kedepannya akan mendapat tantangan yang sangat berat karena luasnya wilayah dan apalagi di wilayah kepulauan yang dianugerahi Sumber Daya Alam yang melimpah. Namun semua itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Ketrampilan sebagai APN kita harus ditingkatkan karena kepuasan masyarakat dalam pelayanan juga akan meningkat,” tuturnya.
Sementara Dandim 0827 Sumenep, saat menyampaikan materi wasbang mengaku sangat senang dan berterima kasih atas penyambutan masyarakat Sapeken yang sangat luar biasa.
“Kita harus menjadi bangsa pemenang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur diawali dengan diri kita sendiri, sesuai teori Malthus bahwa populasi penduduk berkembang lebih cepat dari pada pangan sehingga kita harus menghemat energi yang kita miliki saat ini, sebab dampak dari populasi penduduk yang berkembang cepat yaitu banyaknya kematian anak karena kemiskinan dan kelaparan,” ujarnya.
Dalam era perkembangan IT penggunaan HP dan media sosial (medsos) harus digunakan sebaik baiknya karena perkembangan tekhnologi dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, diantaranya adanya perubahan model bisnis dengan sistem online, dari hal hal tersebut dapat mengakibatkan konflik sosial.
“Pada saat ini konflik di dunia 70 persen mereka memperebutkan energi alam, jika energi alam habis maka perebutan akan berubah sasaran yaitu energi hayati (pangan dan air), Kompetisi global mengakibatkan perlombaan pembangunan ekonomi sehingga melahirkan Negara pemenang dan kalah yang miskin berpenduduk besar,” ungkapnya.
Perspektif ancaman di Indonesia yaitu negara luar yang merebut wilayah Indonesia, konflik di laut Cina Selatan dengan masuknya kapal cina ke wilayah Indonesia, penjajahan medsos akan mengancam persatuan dan kesatuan NKRI dengan berita yang tidak benar.
“Saat ini kita sudah dikepung oleh 5 Negara tetangga yang bersatu, faham radikalisme dan terorisme yang berkembang di timur tengah berdampak di Indonesia, narkoba merupakan salah satu usaha guna menghancurkan suatu bangsa (perang candu) dan Indonesia menjadi salah satu sasaran migran gelap dan pengungsi, semua ancaman tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan dan pembangunan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan konsumen tertinggi nomor 3 di dunia ini merupakan modal untuk menarik investor, selain itu Indonesia juga menjadi sasaran konsumen dunia karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang berada dalam garis ekuator.
“Maka dari itu kita harus waspada terhadap kekuatan 3 negara besar yang ingin memecah belah keutuhan NKRI, diantaranya mereka ingin menguasai Indonesia dengan memberikan utang yang banyak, Melemahkan ketahanan pangan, akan tetapi TNI AD sudah menyadari dan bertindak dengan melakukan pendampingan petani untuk swasembada pangan sehingga saat ini kita bisa swasembada pangan,” pungkasnya.
Selain itu, masuknya gaya hidup luar ke dalam Indonesia, melemahkan fungsi keluarga Indonesia, mengadu domba kelompok dengan faham radikalisme dan separatisme. Itu semua ditangkap karena Indonesia mempunyai Pancasila yang mempersatukan bangsa, Islam bukan mengubah Indoneaia menjadi Arab Saudi.
“Tetapi kita harus memfiltrasi aturan Islam karena ideologi kita adalah Pancasila yang sudah mencakup seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Kkita harus mengamalkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam berkehidupan sehari hari,” pintanya.
Sebelum mengakhiri penyampaian materi Letkol Inf Budi Santosa, S.Sos berharap Kecamatan Sapeken menjadi wilayah yang berprestasi dengan kinerja perangkat desa yang profesional.
“Kita harus mengetahui ancaman yang terjadi dan langkah yang harus dilakukan sehingga kita bisa menjadi bangsa pemenang,” tukasnya.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Dandim 0827 Sumenep, Forpimka Sapeken, Kepala Desa se Kecamatan Sapeken, BPD Kecamatan Sapeken, Perangkat Desa, Linmas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan tokoh Pemuda. (Nita)