Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 9 Maret 2017– Demi wujudkan cita-cita Visit Sumenep 2018, Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Ach. Fauzi secara tegas mengungkapkan bahwa wisata yang berada didaerahnya itu tidak harus dikelola oleh dan atau selalu menunggu pihak pemerintah. Justru boleh dikelola pihak ketiga.
Itu diungkapkan langsung setelah bertemu dengan sejumlah wartawan disebuah acara pada Kamis (9/3/2017). Karena akunya, Pemerintah Kabupaten Sumenep kini gencar menggarap dan mempromosikan destinasi wisata yang dimilikinya. Hanya saja, tempat wisata tidak harus dikelola Pemerintah.
Ada tiga pola pengelolaan wisata, yang diantaranya dikelola Pemerintah, Swasta dan di kelola desa dengan memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
“Jadi wisata tidak harus dikelola pemerintah, swasta dan BUMDes yang dinaungi Pemerintah Desa boleh mengembangkan wisata untuk mensukseskan Visit Sumenep 2018,” kata orang nomer dua di Sumenep, Achmad Fauzi, Kamis (9/3/2017).
Ia juga mencontohkan seperti terbentuknya wisata pantai sembilan yang dikelola BUMDes dengan melibatkan masyarakat setempat. Termasuk juga wisata pantai Badur apabila Kepala Desanya ingin mengelola secara langsung, maka dibolehkan.
“Seperti wisata Pantai Sembilan dan air terjun di Desa Aeng Merah, Kecamatan Batu Putih boleh dikelola BUMDes. Supaya masyarakat setempat ikut berperan aktif dalam pengelolaan wisata,” pungkasnya.
Diketahui bersama bahwa Sumenep paling unggul dalam pariwisatanya di Pulau Madura dan memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan, seperti Gili Labak, wisata Lombang dan destinasi wisata oksigen di Pulau Giliiyang, Kecamatan Dungkek.
“Mari kita sukseskan Visit Sumenep 2018,”. (Fik/Nita)
